2 Kecamatan di Kabupaten Tangerang Terendam Banjir


Rumah di Kabupaten Tangerang terendam banjir akibat hujan deras sejak pagi hari melanda wilayah tersebut. (ANTARA/Azmi)
MerahPutih.com - Hujan yang mengguyur wilayah Tangerang sejak pagi membuat bencana banjir di beberapa titik pada Sabtu (27/01).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten melaporkan sebanyak 310 kepala keluarga (KK) di daerah itu terdampak bencana alam banjir.
Baca Juga:
Hujan dari Malam, 2 Ruas Jalan dan 4 RT di Jakarta Terkena Banjir
"Dari hasil laporan lapangan, ada dua wilayah kecamatan yang terdampak banjir akibat hujan deras yang mengguyur sejak pagi tadi, wilayah itu diantaranya seperti di Kecamatan Pakuhaji dan Rajeg," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat di Tangerang, Sabtu.
Ia mengatakan, jika banjir yang berdampak terhadap ratusan KK ini merendam dengan ketinggian airnya bervariasi, mulai dari 20 centimeter sampai dengan 110 centimeter.
Bencana banjir di dua wilayah kecamatan tersebut telah melanda di enam rukun tetangga (RT) dan dua desa. Adapun jumlah kepala keluarga dari wilayah itu di antaranya seperti di RT/RW 01/12, Desa Keramat, Paku haji sebanyak 40 KK.
Kemudian, Desa Rajeg Mulya, Rajeg dengan jumlah empat rukun tetangga sebanyak 270 KK.
"Karena hujan yang cukup deras dan saluran air yang sempit akhirnya air berhenti di Perumahan Griya Arta Rajeg 4," ujarnya.
Ia menyebutkan, dari daerah yang terdampak itu, di antaranya 50 jiwa diketahui telah mengungsi ke tempat lebih aman.
Namun, dalam hal ini, pihaknya belum bisa memastikan berapa lama kondisi kedaruratan bencana tersebut akan berlangsung, karena situasi cuaca dan kontur alam masih terus berubah-ubah, sehingga banjir pun masih menggenangi sejumlah permukiman warga.
"Kalau dari pantauan kami, kondisi saat ini kontur alam banyak berubah, banyak faktor mempengaruhinya seperti banyaknya hunian. Jadi jika terjadi hujan terus maka akan lama genangan air itu surut," jelasnya.
Ia mengungkapkan, sejauh ini pihaknya juga tengah melakukan koordinasi dengan instansi dan kepala daerah setempat dalam upaya melakukan penanganan korban dari kebencanaan alam tersebut.
"Kami sudah koordinasi dengan instansi lain, agar warga yang terdampak segera mendapat bantuan," katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan enam daerah di wilayah Banten berpotensi dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan petir hari ini, Sabtu (27/1).
Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, mengeluarkan peringatan dini kewaspadaan cuaca buruk di enam daerah di wilayah Banten karena bisa menimbulkan bencana alam, seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, pohon roboh hingga gelombang tinggi.
Keenam daerah di Banten yang berpotensi dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan petir itu antara lain di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang. Sedangkan, Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang relatif aman dari peringatan dini tersebut. (*)
Baca Juga:
Catat nih, 5 Shio yang Bakal Banjir Cuan di Tahun Baru Imlek 2024
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Prakiraan Cuaca Jakarta, 17 September 2025: Mayoritas Wilayah Bakal Diguyur Hujan pada Malam Hari

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
