MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan RI mendeteksi dua kasus subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus di Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil penelusuran genome squencing pada akhir Maret 2023.
"Sampai saat ini sudah dua kasus (Arcturus, red.) yang ditemukan," ucap Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (13/4)
Baca Juga
[HOAKS atau FAKTA]: 80 Persen Lansia Meninggal karena Vaksinasi COVID-19
Tetapi, ia tidak menjelaskan lebih jauh terkait dengan domisili maupun riwayat yang dialami pasien.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan dua kasus Arcturus ditemukan di Indonesia melalui genome sequencing pada pekan keempat Maret 2023.
"Pasien seluruhnya mengalami gejala ringan," ucapnya.
Baca Juga
Perjuangan RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Akhirnya Capai Garis Finis
Secara terpisah, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialisasi? Hematologi Onkologi Medik Prof Zubairi Djoerban mengatakan Arcturus teridentifikasi di India pada Januari 2023 dan menjadi pemicu lonjakan kasus di wilayah setempat.
"Saat ini kasusnya ditemukan di Indonesia. Arcturus bisa 'lolos' dari antibodi vaksinasi dan infeksi alamiah," katanya.
Ia mengatakan hingga saat ini kasus Arcturus telah terdeteksi di 20-an negara, termasuk Indonesia.
"Gejalanya lebih ringan dan masyarakat tak perlu panik," ujarnya. (*)
Baca Juga
157 Pasien COVID-19 Dirawat, BOR RS Rujukan di Jakarta Naik 1 Persen