2 Kali Diterjang Puting Beliung, Jumlah Rumah Warga Rusak Bertambah
Rumah mengalami kerusakan pada bagian atap usai diterjang angin puting beliung di Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. (BPBD)
MerahPutih.com - Pada Rabu (21/2) bencana angin puting beliung dengan kecepatan angin mencapai 36,8 kilometer per jam yang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang.
Untuk wilayah terdampak di Kabupaten Bandung berada di Kecamatan Rancaekek, Cicalengka, dan Cileunyi sedangkan di Kabupaten Sumedang berasa di Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung.
Baca Juga:
Pemkab Tangerang Lakukan Mitigasi Bencana di 36.202 Hektare Sawah
Berdasarkan data yang diperoleh BPBD Jabar, sebanyak 1.191 rumah mengalami kerusakan dengan mengakibatkan 1.228 kepala keluarga terdampak atas kejadian tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat tambahan 16 rumah mengalami kerusakan akibat bencana angin puting yang kembali menerjang Kabupaten Bandung pada Sabtu (24/2) sore.
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat menyampaikan, bencana angin puting beliung terjadi di Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung telah mengakibatkan 16 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 56 jiwa terdampak atas kejadian ini.
"Sampai dengan saat ini tercatat ada 16 rumah yang terdampak akibat angin puting beliung kemarin," kata Hadi dikutip Antara.
Hadi menjelaskan, saat ini personel dari BPBD Jabar maupun Kabupaten Bandung yang dibantu oleh petugas TNI/Polri sedang berupaya memperbaiki atap rumah warga yang rusak. Selain itu, material yang terbang akibat diterjang puting beliung sedang dibersihkan.
Ia menegaskan, pihaknya masih melakukan pendataan atau validasi rumah warga yang terdampak bencana dan tidak menutup kemungkinan jumlah rumah warga yang rusak akan bertambah.
"Untuk dampak masih dalam validasi saat ini BPBD masih melakukan asesmen,” kata Hadi.
Hadi mengatakan, meskipun tidak terjadi korban jiwa, masyarakat tetap diimbau untuk tetap waspada karena bencana serupa berpotensi terjadi kembali karena berkaitan dengan menjelang puncak musim hujan yang terjadi pada Maret.
"Yang harus diwaspadai bila mana ada potensi awan hitam sebaiknya menepi terlebih dahulu minimal ke tempat bangunan permanen," ungkapnya. (*)
Baca Juga:
Selama 2023 Terjadi 1.258 Bencana di Jakarta, Kerugian Ditaksir Rp 272 Miliar
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Gunung Ibu Kembali Erupsi 600 Meter, Jauhi Bukaan Kawah Utara dan Ikuti Arahan Resmi Petugas Pos Pengamatan
Alarm dari Puncak Abadi Para Dewa! Gunung Semeru Enam Kali Erupsi Sejak Semalam, Tinggi Letusan Capai 1,2 Km
Hunian Tetap Korban Bencana Sumatra Mulai Dibangun 21 Desember
Kawasan Guci Tegal Dihantam Banjir Bandang
Krisis Air Bersih Pascabencana Aceh-Sumatra, Anggota DPR Desak Pemerintah Bertindak Cepat
Megawati Tegaskan Pentingnya Pendataan Bencana: Jangan Setelah Bersih Lalu Lupa
Negara Diminta 'Jemput Bola' Urus Sertifikat Korban Bencana Sumatera, Jangan Tunggu Rakyat Mengemis
Pemerintah Diyakini Masih 'Sakti' Tangani Banjir Aceh Tanpa Campur Tangan Asing
Sindir Kinerja Kemenkes, Komisi IX DPR Sebut Pemulihan RS Pasca Banjir Sumatra Terlalu Santai
Lumpur Setinggi Lutut Bukan Halangan! JHL Foundation dan IOF Bukittinggi Tembus Jalur Maut Demi Kirim Logistik ke Agam