MerahPutih.com - Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi tenaga kesehatan (nakes) masih terus berlangsung di seluruh daerah.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat per hari ini, Sabtu (23/1), sebanyak 172.901 orang telah divaksin.
“Jumlah tersebut di 13.525 fasilitas layanan kesehatan yang ada di 92 kabupaten dan kota di 34 provinsi,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemkes Siti Nadia Tarmidzi pada temu media mengenai perkembangan vaksinasi, Sabtu (23/1).
Baca Juga:
Bio Farma Selesai Produksi 4 Juta Vaksin COVID-19, Februari Didistribusikan
Dari 172.901 tenaga kesehatan yang tercatat tersebut, ada sekitar 27.000 batal atau ditunda dengan berbagai alasan.
Di antaranya, saat datang di fasyankes, tekanan darah tinggi lebih dari 140 per 90 saat dilakukan screening.
Kemudian ada yang merupakan penyintas COVID-19, ibu menyusui, dan penyakit komorbid atau penyakit bawaan.
Pada tahap awal vaksinasi COVID-19, pemerintah sudah menyebarkan undangan kepada tenaga kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi bagi 598.483 dari target sebanyak 1,4 juta.
Sisanya sebanyak 888.282 tenaga kesehatan sudah mulai diberikan undangan di tanggal 21 Januari 2021.
Bagi yang belum terdaftar di termin pertama ini, mereka akan masuk dalam kelompok termin kedua di luar 92 kabupaten dan kota.

Kemenkes optimistis sampai akhir Februari 2021 seluruh target sebanyak 1,4 juta tenaga kesehatan sudah tervaksinasi.
Baru kemudian dilanjutkan ke sasaran lainnya yaitu petugas publik dan penduduk lansia yang targetnya mulai diberikan pada Maret hingga April 2021.
Vaksinasi terus dilakukan hingga mencapai target sasaran 181,5 juta orang.
Vaksinasi dilaksanakan selama 15 bulan ke depan atau dari Januari 2021 hingga Maret 2022.
Nadia mengatakan, vaksin COVID-19 sangat penting bagi tenaga kesehatan untuk mencegah tingkat keparahan penyakit dan kematian.
Baca Juga:
Saat ini, sekitar 600 tenaga kesehatan baik dokter, perawat, bidan, petugas kesehatan lainnya dan tenaga lab wafat akibat COVID-19.
Nadia mengatakan, manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risiko yang ditimbulkan.
Vaksin Sinovac yang saat ini digunakan untuk program vaksinasi memiliki efikasi atau khasiat sebesar 65,3 persen.
Artinya, vaksin ini akan memberikan perlindungan pada tubuh dari infeksi COVID-19 hingga 65,3 persen, sedangkan risiko untuk terinfeksi hanya 30 persen lebih. (Knu)
Baca Juga:
Jabar Butuh 30 Ribu Tukang Suntik agar Vaksinasi COVID-19 Selesai 6 Bulan