MerahPutih.com - Sebanyak 17 orang dalam satu keluarga menjalani karantina mandiri di sebuah gedung SD di Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, setelah berkontak dengan tenaga kesehatan (nakes) pasien positif COVID-19. Mereka dikarantina di satu lokasi karena rumah mereka tidak layak sebagai tempat karantina.
Lurah Gandekan, Arik Rahmadani mengatakan, kasus penularan COVID-19 tersebut bermula dari seorang nakes salah satu rumah sakit swasta di Solo terinfeksi virus Corona. Hasil tracking menulari keluarganya, yakni anak, cucu dan pembantunya.
"Totalnya ada sekitar 19 orang yang telah kontak dengan pasien positif semuanya sudah dikarantina di gedung SD sejak Sabtu kemarin," ujar Arik, Kamis (15/10).
Baca Juga
Dari 19 orang tersebut, kata dia, dua di antaranya sudah dinyatakan negatif dari hasil tes swab. Sementara 17 orang ini hasil tes swab belum keluar sampai sekarang.
Ia mengaku untuk karantina ini bekerjasama dengan kelompok jogo tonggo. Selama menjalani karantina mandiri, semua kebutuhan logistik disiapkan warga atau jogo tonggo di Kelurahan Gandekan secara gotong royong.

Petugas jogo tonggo Kelurahan Gandekan, Yosep Karnanto, mengatakan semua kebutuhan logistik dipenuhi oleh jogo tonggo secara bergantian. Mereka juga diberikan vitamin setiap hari pada pagi dan sore.
"Semua Kebutuhan makanan disiapkan warga secara bergiliran. Makan tiga kali sehari gotong royong dengan dana swadaya," tutup dia.
Baca Juga
Sementara itu, update COVUD-19 Solo sebnyak 825 kasus positif. Jumlah tersebut terdiri dari 614 orang sembuh, 121 orang isolasi mandiri, 60 orang dirawat di RS dan 30 orang meninggal dunia. (Ismail/Jawa Tengah)