MerahPutih.com - Sejumlah provinsi menunjukkan tren pertambahan kasus COVID-19 sangat tinggi dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, sejauh ini terdapat 13 provinsi di mana angka kasus hariannya sudah melampaui puncak ketika gelombang varian Delta Juli 2021 lalu.
Ke-13 provinsi tersebut meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Papua, Sulawesi Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, NTB, dan Sumatera Selatan.
Baca Juga:
Ratu Elizabeth Positif COVID-19
“Itu semua sudah lebih tinggi dari puncak Delta dan lima di antaranya sudah menunjukkan tren menurun yang lainnya sedang berada di puncak atau sedang mencapai ke puncak,” kata Budi Gunadi Sadikin pada saat memberi keterangan pers seusai ratas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara daring, Senin (21/2).
Budi juga menyatakan, proporsi kasus COVID-19 di Jawa-Bali sudah menurun sehingga di luar Jawa-Bali naik.
Perbandingan sebelumnya yakni 97 persen Jawa-Bali dan 3 persen luar Jawa Bali, kini terjadi pergeseran menjadi 72 persen Jawa-Bali dan 28 persen luar Jawa-Bali.
Sementara itu, dari sisi perawatan pasien COVID-19, Budi mengatakan sudah melakukan perbandingan dengan negara lain, yakni puncak dari kasus kematian akan terjadi 15-20 hari sesudah puncak kasus.
“Jadi walaupun di beberapa provinsi seperti DKI Jakarta sudah mulai menurun, Bali juga sudah mulai menurun, tapi puncak kematiannya baru akan terjadi dua minggu sesudahnya,” papar Budi.
Baca Juga:
Tembus Rekor, Kasus Aktif COVID-19 di Solo Capai 3.000 Orang
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, kasus aktif COVID-19 di luar Jawa-Bali mulai mengalami peningkatan.
Pada 14 Februari 2022 lalu, kasus aktif di luar Jawa-Bali mencapai 13,9 persen dari kasus aktif nasional. Saat ini proporsinya sudah meningkat mencapai 23 persen.
"Kasus aktif di luar Jawa-Bali terjadi kenaikan, proporosinya sekarang mencapai 23 persen dari kasus aktif nasional atau 124.714 dari 536.358 kasus," kata Airlangga.
Airlangga menegaskan, pemerintah akan terus memantau dan menyiapkan berbagai langkah antisipasi karena diprediksi akan terjadi puncak peningkatan kasus dalam 2-3 minggu ke depan.
Meskipun kasus meningkat, keterisian rumah sakit masih terkendali.
"Secara nasional 38 persen, namun di luar Jawa-Bali kurang dari 30 persen kecuali Sumatera Selatan, Sulut, Sulteng, Bengkulu, Lampung, Kalsel dan Sumut yang antara 35 persen sampai 31 persen," terang Airlangga.
Sementara itu dari jumlah tempat isolasi terpusat yang mencapai 29.723 tempat tidur, saat ini baru terisi 5,89 persen. Kapasitas isolasi terpusat ini juga masih bisa ditingkatkan hingga mencapai 48.799 tempat tidur.
Vaksinasi COVID-19 dosis pertama, masih ada tiga provinsi yang di bawah 70 persen yaitu Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Sedangkan dosis kedua yang masih di bawah 50 persen antara lain Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Aceh, Papua, Papua Barat, dan Maluku.
"Untuk vaksin booster, di luar Jawa-Bali masih di bawah 10 persen. Arahan Bapak Presiden (Joko Widodo), untuk vaksinasi dosis kedua dan lansia ini dipercepat," kata Airlangga. (Knu)
Baca Juga:
Bill Gates Percaya COVID-19 akan Menjadi Pandemi Terakhir