MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, mencatat kenaikan kasus COVID-19 terutama saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Teranyar, sebanyak 12 siswa dan guru di SMA Warga Solo dinyatakan positif COVID-19, Rabu (25/1). Akibat kejadian itu, Pemkot menghentikan PTM dan sekolah lockdown selama 14 hari terhitung mulai Kamis (26/1).
Baca Juga
DPC Gerindra Solo Laporkan Edy Mulyadi ke Polresta Surakarta
"Ya benar ada kasus positif di SMA Warga Solo. Jumlahnya banyak. Silahkan tanya ke Bu Ning (Kepala Dinas Kesehatan Kota) Solo," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Kamis (27/1).
Kepala Sekolah SMA Warga Solo, Purwoto mengatakan, kasus itu bermula adanya kegiatan sekolah di Boyolali untuk keperluan lomba bikin video pada akhir pekan kemarin.
Usai acara itu ada salah satu guru laki-laki bergejala demam dan pusing memeriksakan diri ke rumah sakit.
"Kami pada Senin pagi dapat kabar dari petugas Puskesmas Purwodiningratan jika satu guru yang sebelumnya jalani PCR dinyatakan positif," kata Purwoto pada awak media.
Baca Juga
'Mie Sabendino' Jadi Wadah Kumpul Komedian Solo, Klaten dan Yogya
Selepas kejadian itu, kata dia, Puskesmas Purwodiningratan melakukan tracking pada siswa dan guru kontrak erat. Alhasil, ada delapan siswa dan tiga guru dan 2 tenaga pendidik untuk dilakukan tes PCR di RSUD Bung Karno pada Selasa (25/1) pukul 08.00 WIB.
"DKK (Dinas Kesehatan Kota) menyatakan hasil tes PCR tersebut keluar pukul 20.30 WIB menyatakan 11 orang positif. Satu guru negatif," kata dia.
Ia mengatakan dengan demikian total ada 12 siswa dan guru positif dengan perincian dua guru, dua tenaga pendidik, delapan siswa. Untuk satu guru jalani isolasi di RS Indrianti Sukoharjo.
"Sebanyak siswa positif semua tanpa gejala jalani isolasi di rumah. Untuk tracking masih berjalan," kata dia
Ia mengatakan sebanyak 225 siswa, guru, dan karyawan harus menjalani tes PCR massal di sekolah, Rabu (26/1) usai kejadian tersebut. Tes PCR massal ini untuk siswa menyasar kelas X da XI.
"Kelas tersebut diketahui kontak dengan delapan siswa yang positif jadi kena trancing," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Menteri ESDM Klaim PLTSa Putri Cempo Solo Mampu Ciptakan Lingkungan yang Lebih Sehat