MerahPutih.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mencatat sebanyak 115 unit bangunan rusak akibat gempa 6,4 M di yang pusat Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (30/6). Beruntung tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Wonogiri, Sri Maryati mengatakan, dari jumlah tersebut, 100 rumah rusak ringan dan lima rumah rusak sedang.
Baca Juga
Update Gempa Bantul: 1 Orang Meninggal, 106 KK Terdampak, 9 Orang Luka
"Gempa juga merusak fasilitas umum seperti masjid dan sekolah yang terdampak ada 10 unit," ujar Sri, Sabtu (1/7).
Dikatakannya dampak gempa bumi di Bantul tersebut merusak bangunan di delapan kecamatan meliputi Kecamatan Pracimantoro, Paranggupito, Giritontro, Giriwoyo, Baturetno, Tirtomoyo, Jatisrono dan Ngadirojo
"Tidak ada laporan korban jiwa maupun korban luka. Untuk kerusakan berat masih dibiarkan karena butuh waktu memperbaikinya," katanya.
Sementara itu, gempa di Bantul juga merusak bangunan SMKN 1 Pracimantoro mengalami kerusakan ringan. Ada dua ruangan yang mengalami kerusakan parah.
Baca Juga
BPBD Ungkap Data Kerusakan dan Korban Jiwa akibat Gempa Bantul
Camat Pracimantoro, Warsito mengatakan untuk wilayah Kecamatan Pracimantoro gempa bumi merusak dua plafon ruangan kelas SMKN 1 Pracimantoro. Selain itu, genteng sekolah juga berjatuhan.
"Laporan kerusakan baru masuk Sabtu pagi. Kami sudah data kerusakan untuk kami sampaikan pada Bupati Wonogiri," pungkasnya.
Seorang warga Dukuh Karakan, Desa Dlepih Tirtomoyo Wonogiri, Katimin (83) saat kejadian gempa tengah tiduran di kamar belakang. Kamar tersebut hanya memiliki satu pintu yang terhubung dengan dapur.
"Tiba-tiba terjadi gempa bumi dengan guncangan keras. Saya berencana keluar rumah lewat pintu dapur, tapi dapur langsung ambruk saya selamat," kata Katimin.
Ia menambahkan dapur rumah yang rusak tersebut berukuran 4 x 11 meter. Warga langsung bergotong royong membersihkan sisa reruntuhan.
"Saya berharap kerusakan ini bisa diperbaiki BPBD Wonogiri karena kerusakan parah butuh dana besar untuk perbaikan," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga