MerahPutih.com - Sebanyak 114 warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa Turki sudah tiba di tanah air melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (23/2).
Selain itu, ada dua jenazah WNI yang menjadi korban gempa di Turki. Keduanya akan dipulangkan ke kampung halamannya di Bali dan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca Juga
Bantuan Kemanusiaan Indonesia Bukti Ikatan Kuat dengan Turki
Wakapolresta Bandara Soetta, AKBP Anton Firmanto mengatakan, para WNI atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) itu tiba di Terminal 3 Bandara Soetta menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 7890 rute Jeddah (JED)- Jakarta (CGK).
"Pemulangan para WNI ini dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Hubinter Polri," ungkap Anton Firmanto kepada wartawan, Kamis (23/2).
Anton menjelaskan WNI/PMI yang dipulangkan sebanyak 114 orang dan dua jenazah melalui kargo. Sebanyak 84 orang di antaranya merupakan WNI biasa, satu orang PMI biasa dan delapan orang PMI terindikasi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Selain itu, ada empat orang pendamping yang terdiri dari dua petugas Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) dan orang KBRI. Kemudian, sebanyak 18 orang dari Tim Kemanusiaan (EMT dan Kemko PMK).
"Ada dua jenazah melalui kargo atas nama Irma Lestari asal Lombok, NTB dan Ni Wayan Supini asal Bali," jelasnya.

Anton menjelaskan, untuk kedua jenazah akan langsung dipulangkan ke kampung halamannya melalui Kargo Bandara Soekarno Hatta.
Jenazah WNI/PMI atas nama Ni Wayan Sutini asal Bali akan di berangkatkan dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 422 take off pukul 13.00 WIB dan tiba di Denpasar Bali pukul 15.50 Wita.
Baca Juga
Sementara jenazah WNI/PMI atas nama Irma Lestari asal NTB akan diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 430 take off pukul 10.55 WIB dan tiba di Lombok pukul 13.55 Wita.
"Seluruh WNI, kepulangannya dijemput oleh keluarga masing-masing, serta ada yang transit menggunakan jasa penerbangan lanjutan. Sedangkan, untuk PMI ditangani oleh pihak BP2MI Bandara Soetta," ujarnya.
Anton mengungkapkan polisi hadir karena merasa prihatin dengan saudara-saudara yang terkena musibah gempa di Turki.
"Kehadiran kami untuk memberikan kelancaran serta menenangkan trauma pada mereka," tuturnya.
Operasi kemanusiaan ini dipimpin oleh Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Judha Nugraha serta melibatkan juga BNPB yang bekerja sama dengan Atase Polri di Turki.
Kapolresta Bandara Soetta, Kombes Roberto Pasaribu beserta seluruh jajaran Polresta Bandara Soetta menyampaikan rasa duka yang mendalam terhadap WNI yang meninggal dunia akibat bencana alam gempa di Turki dan menyampaikan rasa prihatin kepada seluruh WNI yang terdampak atas peristiwa tersebut.
"Kami utamakan anak-anak atau adik-adik pelajar yang terdampak untuk bisa bertemu keluarga yang menjemput dengan lancar," kata mantan Dirrekrimsus Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini. (Knu)
Baca Juga
Garuda Indonesia Terbangkan Empat Penerbangan Bantuan ke Turki