PEMILU AS yang berlangsung dari 3 sampai 4 November 2020 ramai diberitakan dari media seluruh dunia. Pertarungan suara antara Biden dan Trump pun menuai kontroversi dari berbagai pihak. Namun tahukah kamu, di balik ramainya pemilu AS, tercatat rekor harian infeksi COVID-19?
Mengutip The Verge pada Jumat (6/11), tercatat ada 132.797 kasus COVID-19 yang dilaporkan dari data The New York Times. Ini menandai dua hari berturut-turut dengan lebih dari 100 ribu kasus yang dilaporkan. Jumlah kasus harian tersebut kemungkinan akan terus bertambah.
Bahkan satu hari sebelumnya, perhitungan statistik John Hopkins Unversity mencatat terdapat 1,097 kematian. Lonjakan kasus ini membuat AS memiliki total lebih dari 9,8 juta kasus dan 236,554 kematian.
Baca juga:
Our daily update is published. States reported record numbers of tests (1.5 million) and cases (116k). Hospitalizations continue their sharp rise. The death toll was 1,124. pic.twitter.com/z3gxwP6EaC
— The COVID Tracking Project (@COVID19Tracking) November 6, 2020
“Kami dalam masalah besar,” tulis pakar kesehatan global Abraar Karan dan Ranu Dhillon di WBUR.
Selama sepekan terakhir, rata-rata terjadi 100.991 kasus per hari. Hal ini meningkat 57 persen dari rata-rata dua pekan sebelumnya.
Ketika kondisi memburuk dan musim dingin semakin dekat, beberapa gubernur di Timur Laut mengeluarkan nasihat tunggal di rumah. Di negara bagian Iowa, pihak rumah sakit meminta kepada masyarakat untuk memakai masker dan menghindari keramaian.
Kasus tertinggi terjadi di Texas dengan 959.811 infeksi dan 100 ribu orang dinyatakan positif terinfeksi. Selain itu juga terjadi di California, Florida, dan New York dengan masing-masing sebanyak 951.857 kasus, 821.123, dan 515.815 infeksi.
Di penjara AS, lebih dari 252 ribu orang telah terinfeksi dan setidaknya 1.450 narapidan dan petugas meninggal.
Baca juga:

Jika diperhatikan, sangat mengkhawatirkan untuk melihat angka-angka ini saat mendekati musim liburan, ketika orang cenderung bepergian dan berkumpul dalam kelompok besar. Angka-angka tersebut bahkan lebih mengkhawatirkan bagi para tenaga medis bahwa orang tidak dapat bersosialisasi di luar ruangan dengan mudah ketika suhu mulai turun.
Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan pada Juni kasus COVID-19 di AS pada akhirnya mencapai 100 ribu per hari. “Ini bisa menjadi sangat buruk,” katanya dalam sidang senat. (and)
Baca juga:
Jelang Pemilu AS, Facebook Tawarkan Rp 1,7 Juta untuk Tutup Akun