100 Persen Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Sudah Omicron BA.4 dan BA.5

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Senin, 04 Juli 2022
100 Persen Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Sudah Omicron BA.4 dan BA.5
Ilustrasi Omicron. Foto: Pixabay/Alexandra_Koch

MerahPutih.com - Pandemi COVID-19 masih mengintai masyarakat dengan lonjakan kasus harian di atas seribu dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, saat pergantian bulan kemarin kasus baru harian mencapai di atas 2.000 per hari pada Kamis (30/6) dan Jumat (1/7) pekan lalu.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan saat ini sebanyak 81 persen kasus COVID-19 di Indonesia adalah subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Adapun kasus penyebaran varian terparah terjadi di Ibu Kota DKI Jakarta.

"81 persen dari semua kasus di Indonesia sudah BA.4 dan BA.5, jadi bukan hanya di Jakarta saja. Jakarta sudah 100 persen BA.4 dan BA.5," kata Budi di Kantor Presiden Jakarta, Senin (4/7).

Baca Juga:

Kasus COVID-19 di Jakarta Meningkat, Anies Belum Berencana Lakukan Pengetatan

Namun, Menkes menegaskan lonjakan kasus COVID-19 saat ini di Indonesia masih terkendali. Apalagi, lanjut dia, pelaksanaan vaksinasi booster terus ditingkatkan secara nasional.

"Cepat (vaksinasi) booster, Insya Allah itu respons yang cukup untuk menghadapi Idul Adha dengan normal karena sama seperti Idul Fitri, Alhamulillah, bisa kita lewati dengan normal," imbuh Budi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers terkait evaluasi PPKM yang disaksikan secara virtual dari Jakarta, Senin (4/7/2022). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

Dilansir Antara, subvarian baru BA.4 dan BA.5 pertama yang dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022. Empat kasus pertama terdiri dari 1 orang positif BA.4 seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta vaksinasi sudah dua kali, sisanya 3 orang kasus positif BA.5.

Dari laporan itu disampaikan transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian Omicron BA.1 dan BA.2. Jika dilihat dari tingkat keparahan dari BA.4 dan BA.5 tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian Omicron lainnya.

Ada 3 negara yakni Afrika Selatan, Portugal, dan Chili, yang kenaikan kasus COVID-19 dikaitkan dengan meningkatnya kasus BA.4 dan BA.5. Sementara di Indonesia dengan awal kasus BA.4 dan BA.5 pada awal Juni 2022, maka diperkirakan puncak penyebaran kasus adalah pada awal Juli 2022. (Knu)

Baca Juga:

Kemenkes Deteksi 10 Kasus 'Omicron Siluman' di Tanah Air

#COVID-19 #Breaking
Bagikan
Bagikan