10 Pemain Lain Akan Lakukan Apa Pun untuk Messi Lionel Messi (fifa)

MerahPutih.com - Timnas Argentina berhasil mencapai laga puncak Piala Dunia 2022, meski langkah awal mereka harus dengan kekalahan dari Arab Saudi. Di final, Argentina akan menghadapi juara bertahan Prancis pada Minggu (18/12) malam WIB.

Pada Piala Dunia 2022, Timnas Argentina dibangun untuk mendukung Lionel Messi.

Dalam laga perempat final, saat Argentina melawan Belanda, sebuah bangunan serangan, Lionel Messi melepaskan sebuah tembakan yang masih melebar. Sesaat kemudian, sebuah bangunan serangan yang mirip dilakukan kembali.

Messi menggiring bola untuk mencari ruang tembak. Para pemain belakang Belanda seperti Daley Blind, Nathan Ake, dan Virgil van Dijk mengira sudah tahu apa yang akan dilakukan Messi, seperti sesaat sebelumnya.

Namun, Messi tanpa melihat, secara insting mengetahui kalau Nahuel Molina bergerak. Messi melepaskan umpan berlawanan dari arah larinya dan itulah awal dari gol pertama Argentina ke gawang Belanda.

Baca Juga:

Karim Benzema Masih Bisa Tampil saat Final Prancis Vs Argentina

Dikutip Bolaskor.com, momen tersebut hanya salah satu contoh dari kejeniusan seorang Messi dan bukti Argentina membangun tim dengan Messi sebagai pusat. Momen gol tersebut juga menunjukkan adanya relasi khusus antara seorang jenius dengan 10 pemain lain yang siap melakukan apa saja untuk membantunya.

Anggapan lama bahwa tim yang penuh dengan Messi tidak akan terkalahkan sudah tidak berlaku lagi. Dia membutuhkan pelari dan pekerja keras.

Untuk momen gol pertama melawan Belanda, Molina adalah pelari tersebut. Molina melakukan pergerakan karena percaya Messi akan menemukannya walau dia juga mengetahui Messi juga bisa mengabaikan pergerakannya.

Momen lain terjadi saat Messi melakukan sihir saat berduel melawan bek Kroasia Josko Gvardiol, pemain Argentina lain berlari mencari posisi, tidak hanya menonton.

Pada Piala Dunia 2022 ini, Messi selalu memiliki pelari yang terus bergerak. Tak peduli mereka akan mendapatkan bola atau tidak. Jika mereka sudah lelah, sang pelatih Lionel Scaloni, akan memasukan pelari baru.

Argentina berusaha tetap padat dan solid di seputar Messi. Semua pemain berlari di sekitar Messi. Dan Messi membutuhkan itu, sebuah tim yang mau bekerja keras membantunya.

Melihat ke belakang, Messi sudah berada dalam tim Argentina yang lebih mentereng. Messi pernah berada dalam satu tim yang dihuni Hernan Crespo, Carlos Tevez, Sergio Aguero, atau Gonzalo Higuain. Tapi kini Messi tidak disertai pemain bintang seperti dulu.

Hal tersebut seakan mencerminkan apa yang terjadi pada Piala Dunia 1986 saat Diego Maradona membawa Argentina menjadi kampiun dunia di Meksiko.

Diego Maradona bermain di Piala Dunia 1982 dengan pahlawan empat tahun sebelumnya, Mario Kempes dan Daniel Passarella. Dia menjalin ikatan di dalam dan luar lapangan dengan Claudio Caniggia pada 1990 dan mereka bergabung dengan Gabriel Batistuta yang brilian pada 1994.

Tapi, Maradona memenangkan trofi tanpa satu pun dari nama-nama tersebut. Dia melakukannya bersama sekelompok pemain yang awalnya diremehkan, tetapi pada akhirnya menjadi "sekelompok saudara". Dalam sistem 3-5-2 yang mirip dengan yang sekarang diadopsi oleh Lionel Scaloni, mereka menemukan cara untuk membuatnya berhasil.

"Di tengah-tengah, seorang jenius yang diberi hak istimewa kebebasan. Pengaruh Maradona begitu signifikan sehingga menyebar ke seluruh tim. Namun tim ini sangat terstruktur dari sudut pandang taktis, masing-masing dari kami memiliki strategi dan kewajiban," ujar Jorge Valdano tentang tim Argentina 1986.

Baca Juga:

Virus Serang Skuad Prancis Jelang Laga Final Lawan Argentina

Tidak sedikit yang mengatakan Maradona mengalahkan Inggris dan Belgia sendirian. Namun, dia membutuhkan pemain lain. Saat dia dijaga ketat melawan Jerman Barat, ada Jorge Burruchaga.

"Maradona adalah kartu as. Tapi tim banyak membantunya." ujar Burruchaga.

Pada Piala Dunia 2022, hal itu kembali terlihat. Argentina tidak membutuhkan 11 pemain seperti Messi. Mereka hanya membutuhkan satu dan sepuluh pekerja yang bersedia melakukan apa pun di sekelilingnya.

Sepuluh pemain yang dipersiapkan untuk melakukan pekerjaan mereka masing-masing, bekerja lebih keras dan lebih pintar dari lawan. Mau bekerja keras membantu sang bintang, itu menjadi kunci.

Sergio Aguero adalah teman baik Messi dan merupakan pemain yang jauh lebih hebat daripada Julian Alvarez. Ever Banega adalah seorang playmaker yang bagus pada 2018, tetapi Rodrigo De Paul di Qatar bekerja lebih keras. "Kami bermain untuk jersey ini, tapi kami juga bermain untuk dia (Messi)," kata De Paul.

Kapten Jerman yang mengalahkan Argentina di final Piala Dunia 2014, Philipp Lahm, melihat ada yang berbeda dengan Argentina saat ini dibandingkan 2014. Pada delapan tahun lalu, rekan setim Messi seperti menunggu sang bintang untuk memecahkan segala masalah. Kini, mereka bermain untuk membantu Messi memecahkan masalah.

Tentu saja ini semua tidak lepas dari sosok Scaloni. Dia sejak awal mengetahui apa yang akan dilakukan, bahwa mereka harus membangun terlebih dulu sebuah tim solid. Tim yang akan membantu Messi.

"Kami membutuhkan grup untuk menjadi kuat terlebih dahulu (sebelum manambahkan Messi)," kata Scaloni.

Tim penyokong yang solid yang kuat inilah yang membuat Messi bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Sebagai pemain, Messi masih memiliki daya sihir. Namun, pada usia 35 tahun, kini tentu Messi memiliki keterbatasan. Jika diperhatikan, lebih dari separuh waktunya di lapangan dihabiskan dengan berjalan.

Meski terlihat lebih banyak berjalan, statistik menunjukkan bahwa Messi telah melakukan lebih banyak tembakan daripada siapa pun di Piala Dunia (27 kali). Dia adalah pencetak dan kreator gol bagi timnya.

Hanya Antoine Griezmann yang memberikan lebih banyak peluang di Piala Dunia ini dibandingkan Messi. Semua itu bisa terjadi karena La Pulga difasilitasi oleh orang-orang di sekitarnya.

Akankah cara ini bisa membaca Argentina menjuarai Piala Dunia 2022, seperti yang terjadi pada 1986? Menarik dinantikan. (*/Bolaskor.com)

Baca Juga:

Pelatih Maroko Dukung Prancis Kalahkan Argentina

Kanal
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
28 Pemain Timnas Indonesia U-16 untuk Piala AFF
Olahraga
28 Pemain Timnas Indonesia U-16 untuk Piala AFF

“Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, kami persiapan dari tanggal 11 Juli kita persiapan di sini. Kami juga sudah melakukan tiga kali uji coba. Progres ya mereka. Pertama mereka kalah, namun saya senang anak-anak bisa bangkit di uji coba kedua dan ketiga dengan memberikan kemenangan," ucap Bima dikutip laman resmi PSSI, Sabtu (30/7).

Klasemen Medali SEA Games 2024: Indonesia Masih Tertahan di Posisi Empat
Olahraga
Klasemen Medali SEA Games 2024: Indonesia Masih Tertahan di Posisi Empat

Indonesia total memiliki 134 medali dengan catatan 42 medali emas, 34 medali perak, dan 58 medali perunggu.

Messi, Mbappe dan Haaland Masuk Nominasi Pemain Terbaik FIFA, tak Ada Ronaldo
Olahraga
Messi, Mbappe dan Haaland Masuk Nominasi Pemain Terbaik FIFA, tak Ada Ronaldo

Dua pemain Paris Saint Germain (PSG), Lionel Messi, Kylian Mbappe dan bomber Manchester City, Erling Haaland bakal bersaing dengan 11 pemain lainnya.

Atletik Indonesia Peringkat Pertama Dalam Perolehan Medali
Olahraga
Atletik Indonesia Peringkat Pertama Dalam Perolehan Medali

Selain tiga medali emas, atletik juga menyumbang perak untuk Kontingen Merah Putih melalui Violine Intan Puspita.

Fajar/Rian Rebut Gelar Juara Malaysia Open 2023
Olahraga
Fajar/Rian Rebut Gelar Juara Malaysia Open 2023

Gelar bergengsi tersebut diperoleh setelah pasangan peringkat satu dunia itu mengalahkan Liang Wei Keng/Wang Chang pada babak final yang berlangsung tiga gim dengan skor akhir 21-18, 18-21, 21-13.

Shin Tae-yong Soroti Kekurangan Timnas Indonesia U-20 meski Menang atas Moldova
Olahraga
Shin Tae-yong Soroti Kekurangan Timnas Indonesia U-20 meski Menang atas Moldova

Timnas Indonesia U-20 berhasil menang 3-1 melawan Moldova U-20 dalam laga uji coba.

Indonesia Targetkan Juara Umum ASEAN Para Games 2022
Olahraga
Indonesia Targetkan Juara Umum ASEAN Para Games 2022

"Para atlet semua yang akan tampil di APG nanti, saya telah melapor pada Presiden Jokowi pada Sabtu kemarin. Pada laporan itu, atlet siap bertanding, kita target juara umum," ujar Zainudin

MU dan Cristiano Ronaldo Sepakat Berpisah
Olahraga
MU dan Cristiano Ronaldo Sepakat Berpisah

"Cristiano Ronaldo akan meninggalkan Manchester United lewat kesepakatan bersama, yang berlaku secepatnya," tulis pernyataan resmi Manchester United.

CdM Tunggu Kepastian Jumlah Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2023
Olahraga
CdM Tunggu Kepastian Jumlah Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2023

Chef de Mission (CdM) Lexyndo Hakim masih menunggu angka pasti terkait jumlah kontingen Indonesia untuk SEA Games XXXII/2023 di Phnom Penh, Kamboja, 5-17 Mei.

Persis Solo Pilih Stadion Maguwoharjo sebagai Kandang di Putaran Kedua
Olahraga
Persis Solo Pilih Stadion Maguwoharjo sebagai Kandang di Putaran Kedua

Keputusan memakai markas PSS Sleman itu karena Stadion Manahan Solo tengah dilakukan perbaikan selama tiga bulan untuk venue Piala Dunia U-20.