JERMAN merupakan salah satu negara penghasil film dengan alur cerita yang menarik dan tidak tertebak. Industri perfilman di negara yang dijuluki sebagai 'The Land of Poets and Thinkers' ini juga sering dijadikan sebagai gerakan-gerakan untuk menyatakan pendapat.
Salah satu gerakan unjuk rasa melalui karya ini melahirkan New German Cinema atau Sinema Baru Jerman. Pada generasi itu, para pembuat film menciptakan gerakan sekaligus semangat untuk menyegarkan cara bercerita di era 1960 sampai 1980-an. Gerakan itu berangkat dari ketidakpuasan sekelompok sutradara muda atas arah perkembangan aspek artistik dan sosial politik perfilman Jerman pada periode itu.

Pada program tahun ini, Arthouse Cinema 2021 menayangkan 10 film Jerman karya enam sutradara pada generasi Sinema Baru Jerman. Film-film tersebut merupakan hasil seleksi kurator tamu yang juga merupakan penulis, seniman, dan anggota aktif Forum Lenteng, Anggraeni Widhiasih.
Enam sutradara tersebut merupakan para tokoh yang memelopori kelahiran Gerakan Sinema Baru Jerman pada periode setelah 1960-an sampai dekade sebelum reunifikasi Jerman. Ini merupakan periode dalam sejarah Jerman yang terkait erat dengan situasi seusai Perang Dunia II.
Baca juga:
Penelitian Terbaru, Ahli Jerman Bisa Lihat Kelayakan Film dari Udara Bioskop
Menurut Anggraeni, terdapat peristiwa-peristiwa di masa lalu yang tak banyak dibicarakan langsung oleh orang Jerman sendiri pada masa itu. Peristiwa-peristiwa itu telah menjadi masa lalu, namun pada saat yang sama mereka belum usai dibahas dan terus memengaruhi tatanan masyarakat Jerman.

Kondisi itu justru menjadi celah bagi para pengkarya untuk membicarakan atau menarasikan ulang sejarah dengan pendekatan yang berbeda-beda. Dari celah itulah, sejarah kemudian tidak terus-menerus terbatas tentang kepresisian peristiwa di masa lalu, tetapi juga tentang kehadiran dan relevansinya dengan situasi tatanan masyarakat yang ada sekarang.
Baca juga:
Berikut merupakan kesepuluh film yang ditayangkan pada program Arthouse Cinema 2021:
• Abschied von gestern (1966) dan Der starke Ferdinand (1976) karya Alexander Kluge• Auch Zwerge haben klein angefangen (1970) dan Stroszek (1977) karyaWerner Herzog• Katzelmacher (1969) dan Angst essen Seele auf (1974) karya Rainer WernerFassbinder• Der amerikanische Freund (1977) karya Wim Wenders• Etwas wird sichtbar (1981) dan Leben – BRD (1990) karya Harun Farocki• Die bleierne Zeit (1981) karya Margarethe von Trotta
Kesepuluh film Sinema Baru Jerman tersebut bisa ditonton secara gratis lengkap dengan subtitle Bahasa Indonesia sampai 31 Desember 2021. Caranya pun mudah, kamu tinggal mendaftarkan diri melalui tautan arthouse- cinema.goethe-on-demand.de. Setelah terdaftar, pengguna bisa memilih film untuk ditonton dalam kurun waktu 48 jam.

Melengkapi program pemutaran film, sepuluh penulis muda dengan beragam latar belakang dan dari berbagai kota di Indonesia—wartawan, ilmuwan, penulis blog, dan pegiat skena film—diundang untuk menonton masing-masing satu film dalam Arthouse Cinema 2021 lalu mengulas film tersebut.
Serial ulasan film dan informasi lebih lanjut tentang program ini dapat diakses di www.goethe.de/indonesien/artcinema. (SHN)
Baca juga:
'Drive-in Disco', Dunia Hiburan Jerman Tak Padam di Tengah Pandemi