TEPAT pada hari ini, (13/1), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang Indonesia pertama yang melakukan vaksinasi COVID-19 Sinovac di Istana Negara. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak perlu takut divaksin demi mengurangi angka pandemi COVID-19 di Indonesia.
Tahapan pertama yang dilakukan Jokowi adalah klarifikasi data, kemudian melakukan serangkaian tes kesehatan. Saat diperiksa, tekanan darah mantan Wali Kota Solo saat itu adalah 130/60. Setelah disuntik, Jokowi mendapatkan kartu tanda vaksin. Kemudian, ia menunggu selama 30 menit di Istana. Kemudian tahap terakhir, Jokowi akan diberikan kartu tanda suntik vaksin COVID-19. Setelah disuntik, dokter kepresidenan menanyakan sejumlah hal kepada Jokowi.
Baca juga:

"Bagaimana, Pak, sakit," tanya petugas.
"Enggak terasa sama sekali," jawab Jokowi.
Kemudian, ia menunggu selama 30 menit di Istana. Setelah Jokowi, giliran sejumlah pejabat turut diberikan dosis pertama vaksin Sinovac. Antara lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kapolri Jenderal Idham Aziz, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, hingga Ketua IDI Daeng M. Faqih. Ada pula perwakilan dari ormas seperti Muhammadiyah dan PBNU. Muhammadiyah diwakili oleh Amirsyah Tambunan sementara PBNU oleh Ahmad Ishomuddin.
Baca juga:
Hendak Masuk ke Istana saat Jokowi Divaksin, Wanita Paruh Baya Diamankan Polisi
Pada 27 Januari 2021, Jokowi pun menerima vakinasi COVID-19 kedua kalinya, masih dengan vaksin Sinovac.
"Jadi setelah suntikan vaksin yang pertama di 13 Januari lalu, 2 minggu lalu, hari ini saya mendapat suntikan vaksin yang kedua dan sama seperti yang dilakukan dua minggu lalu tidak terasa dan setelah 2 jam hanya pegal-pegal dan sekarang sama sama aktivitas ke mana-mana," kata Jokowi setelah mendapat suntikan kedua.
Presiden Jokowi mengakui jumlah orang yang divaksinasi memang masih rendah, terutama di tenaga medis. Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, hingga 25 Januari 2021 terdapat 161.959 sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang sudah divaksin. (and)
Baca juga: