MerahPutih.com - Sekitar 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan perusahaan asal Tiongkok, Sinovac, tiba di Tanah Air, Minggu (6/12) malam. Vaksin tersebut dibawa menggunakan Pesawat Garuda Indonesia Boeing 777-300 ER rute Jakarta-Beijing-Jakarta dengan menggunakan kargo khusus.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, meskipun vaksin telah tiba, masih harus melalui tahap evaluasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk memastikan aspek mutu, keamanan, dan efektivitasnya. Selain itu, menunggu fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk aspek kehalalannya.
Baca Juga:
Vaksin COVID-19 Sudah Datang di Indonesia
Ia menegaskan, kedatangan vaksin merupakan momentum awal dari langkah nyata pemerintah dalam proses pengadaan vaksin COVID-19, sekaligus menerjemahkan pernyataan Presiden di mana keselamatan rakyat menjadi prioritas utama dalam penanganan COVID-19.
Airlangga mengatakan dengan vaksinasi COVID-19 akan semakin membangun rasa aman dan kepercayaan diri bangsa dalam melakukan berbagai aktivitas sosial dan ekonomi, mendukung ketahanan kesehatan, mendorong produktivitas serta menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Pemerintah telah menetapkan skema pelaksanaan vaksinasi terbagi menjadi dua, yakni vaksin program pemerintah yang disediakan gratis serta vaksin mandiri yang disediakan dengan cara berbayar. Aturan rinci kedua skema tersebut akan segera diterbitkan satu-dua pekan ke depan.

Untuk diketahui, vaksin Sinovac ini sudah lulus uji dan merupakan satu dari enam vaksin yang memang sudah dipesan Pemerintah. Enam jenis vaksin itu produksi dari PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc and Biontech serta Sinovac Biotech Ltd.
Penetapan dipilihnya 6 vaksin tersebut merujuk surat dengan nomor HK.01.07/Menkes/9860/2020 pada 3 Desember 2020, tentang penetapan jenis vaksin untuk vaksinasi COVID-19, menetapkan beberapa jenis vaksin yang akan digunakan sebagai vaksinasi. (Knu)
Baca Juga:
Istana Konsultasi Dengan Aa Gym Soal Vaksinasi COVID-19