Tokoh (Merahputih.com /Rizki Fitrianto)
Setya Novanto
Drs Setya Novanto Ak atau biasa disapa Setnov lahir di Bandung, Jawa Barat 12 November 1954. Setya Novanto adalah putra pasangan Sewondo Mangunratsongko dan Julia Maria Sulastri. Pada tahun 1967, ia meninggalkan Bandung dan bermukim di Jakarta dan melanjutkan sekolah dasarnya di SD Negeri 6 Jakarta.
Orang tuanya bercerai saat ia masih duduk di Sekolah Dasar. Di Jakarta ia menempuh pendidikan di SMPN 73 Tebet, Jakarta Selatan. Setnov kemudian melanjutkan pendidikan menengah di SMA 9 (kini disebut SMAN 70).
Pada masa SMA ia bertemu dengan Hayono Isman mantan Menteri Pemuda dan Olahraga kabinet Presiden Soeharto) yang dikemudian hari menjadi titik tolak upaya politiknya.Usai SMA, Setya Novanto melanjutkan kuliah di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya.
Setya Novanto menikah dengan Luciana Lily Herliyanti, putri dari Brigadir Jenderal Sudharsono (mantan Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat). Dari pernikahan ini ia memiliki dua anak. Setnov kemudian bercerai dengan Luciana Lily dan menikah dengan Deisti Astriani Tagor dan memiliki dua anak.
Terkait karir politiknya, Setya Novanto merupakan politisi Partai Golkar. Setya Novanto merupakan Ketua DPR periode 2014-2019. Dan sudah menjadi anggota DPR sejak tahun 1999. Setnov tercatat sebagai perwakilan Golkar dari Dapil Nusa Tenggara Timur Dua yang meliputi pulau Timor, Rote,Sabu dan Sumba.
Pada tanggal 16 Desember 2015, Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI terkait kasus papa minta saham yang mencatut nama Presiden Jokowi dalam rekaman kontrak PT. Freeport Indonesia.
Setnov juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar periode 2009-2014.[Saat ini, Setya Novanto memegang posisi Ketua Umum Partai Golkar periode 2016-2019.
Setya Novanto memulai kiprahnya di bidang politik sebagai kader Kosgoro ditahun 1974. Setya Novanto pun menjadi Anggota Golkar, dan menjadi Anggota DPR Fraksi Golkar berturut-turut 6 periode tanpa putus sejak 1999 sampai saat ini.
Setya Novanto terpilih dalam pencalonan Ketua DPR RI Periode 2014 - 2019 dari Partai Golkar dalam sistem paket Koalisi Merah Putih. Pada tanggal 2 Oktober 2014, Setnov dipili sebagai Ketua DPR.
Pada saat kasus pencatutan nama Freeport, Setya Novanto mengundurkan diri tepat saat Mahkamah Kehormatan Dewan DPR akan memutuskan pelanggaran kode etik. Setya Novanto digantikan Ade Komaruddin (Ketua Fraksi Golkar DPR 2014-2019). Setya Novanto ditunjuk Aburizal Bakrie sebagai Ketua Fraksi Golkar pengganti Ade.
Saat terjadi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar 2016 yang terjadi karena kisruh internal Partai Golkar yang sudah terjadi selama 1,5 tahun, Setya Novanto mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Golkar dan terpilih meraih 277 suara mengalahkan Ade Komaruddin alias Akom.(*)