Yuk, Napak Tilas Jalur Candu di Wisata Bahari Dasun


Wisata Bahari Dasun (Foto: Merahputih/Widi Hatmoko)
MerahPutih Wisata — Berwisata menyusuri sungai hingga muara Pantai Dasun, pengunjung bisa menemukan saksi sejarah, jalur lalulintas peredaran candu atau opium di era kolonial. Karena, di jalur ini candu masuk dan menyebar ke seluruh Jawa.
Selain menapak tilas jalur keluar masuknya candu, di sepanjang sungai hingga muara juga bisa ditemukan beberapa dok kapal peninggalan jaman kolonial Belanda dan masa pendudukan Jepang.
Sepanjang penyusuran muara sungai, pengunjung akan dimanjakan dengan pamandangan hutan mangrove di kiri dan kanan tepian sungai. Akan dijumpai pula aktivitas kampung nelayan Layur, serta aktivitas penduduk Desa Dasun yang mencari ikan dengan menggunakan alat anco yang unik.
Salah seorang penggiat lingkungan dan pemerhati cagar budaya dari Komunitas Pelestari Pusaka Lasem (KPPL) Bayu Cristianto, mengungkapkan, sejak dahulu daerah ini terkenal sebagai daerah penghasil kapal-kapal Belanda. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa dok dan bangkai kapal besi serta kayu di sepanjang sungai.
"Di sungai inilah candu masuk dan menyebar ke seluruh Jawa pada zaman kolonial Belanda," ujar Bayu Cristanto.
Rumah candi peninggalan zaman Belanda ini juga masih terdapat di daerah ini, yaitu di Desa Soditan atau radius 1 kilometer, tepatnya di dekat Klenteng Cu An Kiong. Rumah candu ini oleh masyarakat sekitar dikenal dengan sebutan Lawang Ombo, karena memiliki pintu yang cukup lebar.
Di Rumah candu ini juga terdapat gorong-gorong yang digunakan untuk masuknya candu dari sungai Dasun Lasem menuju dalam Rumah candu. Rumah candu atau Lawang Ombo tersebut, saat ini sudah terdaftar sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang ada di Lasem. (Widi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala

DPR Desak Pemerintah Kembangkan Wisata Budaya Berbasis Desa

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

4 Pariwisata Bahari di Pulau Enggano, Wajib Masuk Bucket List Traveling

Perang Timur Tengah Meledak, Indonesia Justru Panen Turis? Begini Strategi Kemenparekraf

12 Destinasi di Jakarta Pilihan Kemenparekraf untuk Libur Sekolah Juni-Juli 2025, Anak Auto Cerdas dan Happy!

Polemik Tambang Tak Goyahkan Raja Ampat, Pariwisata Tetap Aman dan Berkelas Dunia

Industri Hotel Merana di Libur Panjang, DPR Ingin Pemerintah Lakukan Hal Ini

Pengembangan Pariwisata Berbasis Minat, Respon Indonesia terhadap Tantangan Ekonomi Global

Jangan Panik! Tarif Trump Justru Buka Pintu Emas Pariwisata Lokal Jadi Tulang Punggung Negeri
