Waspada Virus Zika, Ini Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya

Ana AmaliaAna Amalia - Jumat, 29 Januari 2016
Waspada Virus Zika, Ini Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya
Foto: Screenshoot nbcnews

MerahPutih Kesehatan - Belakangan ini masyarakat dihawatirkan dengan adanya penyebaran penyakit yang dibawa oleh virus bernama Virus Zika. Virus ini sudah berkembang di Amerika latin dan beberapa di Eropa dan Asia.

Seperti yang dikutip dari web Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Virus Zika merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus.

Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanusdi Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain. Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan dapat hidup di dalam maupun luar ruangan. Virus zika juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan.

Hubungan infeksi virus Zika pada ibu hamil dengan kejadian mikrosefalus kondisi di mana bayi lahir dengan kepala lebih kecil dan perkembangan otak yang tidak normal pada bayi yang dilahirkan belum terbukti secara ilmiah, namun bukti ke arah itu semakin kuat. The World Health Organisation (WHO) juga telah mengonfirmasi adanya kaitan yang masuk akal antara zika virus saat masa kehamilan dengan mikrosefali.

Gejala

Satu diantara lima orang yang terinfeksi virus zika menunjukkan gejala. Adapun gejala infeksi virus zika diantaranya demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakitkepala, kelemahan dan terjadi peradangan konjungtiva.

Pada beberapa kasus zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi autoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang dan berlangsung selama 2-7 hari. Penyakit ini kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan medis. Pada kondisi tubuh yang baik penyakit ini dapat pulih dalam tempo 7-12 hari.

Pencegahan

  1. Menghindari kontak dengan nyamuk.
  2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus (menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang bekas, ditambah dengan melakukan kegiatan pencegahan lain seperti menabur bubuk larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, dll).
  3. Melakukan pengawasan jentik dengan melibatkan peran aktif masyarakat melalui gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
  4. Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti diet seimbang, melakukan aktifitas fisik secara rutin.
  5. Pada wanita hamil atau berencana hamil harus melakukan perlindungan ekstra terhadap gigitan nyamuk untuk mencegah infeksi virus Zika selama kehamilan, misalnya dengan memakai baju yang menutup sebagian besar permukaan kulit, berwarna cerah, menghindari pemakaian wewangian yang dapat menarik perhatian nyamuk seperti parfum dan deodoran.

Pengobatan

Jika terinfeksi virus Zika, maka lakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Istirahat cukup
  2. Konsumsi cukup air untuk mencegah dehidrasi
  3. Minum obat-obatan yang dapat mengurangi demam atau nyeri
  4. Jangan mengkonsumsi aspirin atau obat-obatan NSAID (non stereoid anti inflmation) lainnya.
  5. Cari pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat.

 

#Penyebaran Virus
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me
Bagikan