Warga Biasa Menyebut Bunga Amarilis Si Perusak Tanah

(Foto: LINE ID @Yogyakarta)
Ukuran:
14
Font:
Audio:
MerahPutih Peristiwa - Pemilik kebun bunga amarilis Taman Puspa Pathuk Sukadi menjelaskan telah menanam bunga yang mekar satu tahun sekali itu sejak tahun 2002. Berawal dari kecintaannya terhadap bunga hias, ia menanam di lahan pribadi.
"Tanaman ini sebenarnya bukan tanaman hias. Semacam gulma itu lho yang ngerusak tanah. Tapi saya lihat kok bunganya bagus. Akhirnya saya pun berinisiatif untuk menanam sedikit demi sedikit dibantu istri," papar Sukadi saat ditemui merahputih.com, di Taman Bunga Puspa Pathuk, Pathuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Senin (30/11).
Bapak rumah tangga yang sehari-hari berjualan mainan di Pasar Piyungan ini menjelaskan, dirinya selalu menyisihkan penghasilan setiap hari untuk membeli bibit bunga amarilis atau yang dikenal dalam bahasa Jawa brambang procot. Kini, bunga amarilis memenuhi lahan seluas dua ribu meter persegi miliknya.
"Tahun lalu saya mendapatkan bantuan bibit dua ton dari Pak Camat. Ke depan, kecamatan akan membantu menambah lahan penyemaian seluas seribu meter persegi," jelasnya.
Taman Bunga Puspa Indah terletak di Padukuhan Ngasemayu, Desa Salam, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul. Sejak booming seminggu lalu, pengunjung berdatangan setiap hari untuk mengabadikan keindahan kebun bunga amarilis yang hanya mekar di bulan Desember ini. Kebun bunga amarilis Sukadi semakin dikenal masyarakat ketika netizen melalui media sosial mengecam anak-anak muda yang berswafoto atau ber-selfie ria di antara bunga-bunga amarilis hingga berantakan. (fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025

Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025

Indonesia
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Periode yang sama pada tahun lalu, tercatat volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh sebanyak 75.572 penumpang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025

Indonesia
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan rekor tertinggi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan layanan kereta api selama bulan Juli 2025.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025

Indonesia
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
Pada Kamis (3/7), seorang driver ojol bersama pasangannya mengalami insiden saat mengantarkan pesanan kopi ke rumah pelanggan.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025

ShowBiz
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Film dokumenter ini menyajikan perjalanan inspiratif Raminten
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Juni 2025

Indonesia
Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
KAI Commuter memprediksi adanya 100–130 ribu pengguna pada hari libur yang akan menggunakan Commuter Line Yogyakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 30 Mei 2025

Indonesia
Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
Status kasus dugaan mafia tanah yang menimpa Mbah Tupon kini resmi naik ke penyidikan polisi.
Wisnu Cipto - Jumat, 16 Mei 2025

Indonesia
Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta
Kereta api kian dipilih wisatawan asing untuk menikmati keindahan dan keunikan destinasi wisata di Yogyakarta dan sekitarnya.
Dwi Astarini - Selasa, 29 April 2025

Indonesia
Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
Kabar duka, Hamzah Sulaiman, pendiri House of Raminten dan sosok seniman asal Yogyakarta, meninggal dunia di usia 75 tahun.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 24 April 2025
