[Video] Produk "Jaket Anti Masuk Angin" Ini Gandeng Komunitas Motor

![[Video] Produk](https://img.merahputih.com/media/2015/11/10/nGDj6PRdKp1447120044.jpg)
Salah satu otlet Respiro di Cimahi, Bandung, Jawa Barat. (sumber: screenshoot YouTube videomerahputih)
MerahPutih Berita Oto - Banyak cara dilakukan sebuah produk agar dapat cepat dikenal masyarakat. Salah satunya yang dilakukan Respiro yang menggandeng sejumlah komunitas motor.
Respiro merupakan produk riding ware asli buatan tangan anak bangsa yang tengah berjuang menjadi brand Internasional. Menurut Tedy Suryadi, Marketing Communication & Community Development PT Sinergi Ventura Pratama, banyak kemudahan yang diberikan bagi para komunitas motor untuk memiliki produk Respiro.
"Harapan kami, apresiasi Respiro untuk komunitas bisa dimaksimalkan. Sehingga kita bisa bersama-sama membuka paradigma baru tentang keselamatan berkendara," ujar Teddy Suryadi di kantor Respiro, Cihami, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Produk yang hanya menggunakan sekitar 10 persen bahan impor tersebut, dikenal dengan sebutan "jaket anti masuk angin" karena bahan-bahan dan disainnya yang membuat angin dapat diatur keluar masuk jaket. Lebih jelasnya tentang kolaborasi Respiro dan komunitas motor, simak videonya di sini.
BACA JUGA:
- [Video] Mari Dukung Produk Indonesia Ini Jadi Brand Internasional
- [Video] Mengintip Aktivitas di Pasar Lama Tangerang (1)
- [Video] Mengintip Aktivitas di Pasar Lama Tangerang (2)
- [Video] Mengintip Aktivitas Pasar Lama Tangerang (3)
Bagikan
Berita Terkait
Daikin Hadirkan Pendingin Ruangan Nusantara Prestige Produksi Dalam Negeri

Instruksi Menteri Kabinet Pakai Produk Lokal Jangan Hanya Sebatas Mobil Dinas

Pemkot Bandung Klaim Sudah Belanja Produk Dalam Negeri Rp 1,3 Triliun

PDN Pengadaan Barang dan Jasa Capai 89,6 Persen, Nilai Transaksi Tembus Rp 123,3 Triliun

Mabes Polri Sebut 80 Persen Kebutuhan Personel Gunakan Produk Dalam Negeri

Pemerintah Wajib Beli Produk Dalam Negeri, Jokowi: Tidak Bisa Ditawar Lagi

Belanja Produk Dalam Negeri Berpotensi Capai Rp 747 Triliun
