Usai Sindir SBY, Kali Ini Menteri ESDM Sindir Mantan Kepala BP Migas

MerahPutih Nasional - Mantan Kepala BP Migas Kardaya Warnika kecewa atas pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang mengatakan bahwa Kepala BP Migas yang lalu tidak ada yang pernah menemui Gubernur Provinsi Riau.

Ketua Komisi VII DPR RI ini juga mengisahkan, ketika dirinya menjabat sebagai Kepala BP Migas, ia pernah beberapa kali diundang makan dengan Gubernur Provinsi Riau. Bahkan, Kepala BP Migas sebelumnya Rahmat Sudibyo pun pernah melakukan tinjauan langsung dan menemui gubernur provinsi terbesar penghasil minyak nasional itu.

"Sebetulnya saya apresiasi kepada kepala SKK Migas itu bagus temui gubernur. Tetapi jangan kebablasan, karena Pak Sudirman ini kan belum pernah jadi Kepala BP Migas jadi enggak tahu. Jangan nyebut yang enggak-enggak gitu kan," tutur Kardaya Warnika di Jakarta, kemarin malam (20/5).

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa Sudirman Said ini seperti mobil yang tidak memiliki rem. Hal tersebut pun dibenarkan oleh Wakil Ketua Komisi VII Mulyadi.

"Ya termasuk yang berhenti di meja presiden gitu kan. Sekarang berhenti di meja BP Migas begitu pak. Nanti berhenti di meja mana lagi," sambung Mulyadi.

Mulyadi pun melihat bahwa permainan yang dilemparkan oleh Menteri ESDM merupakan permainan politik praktis. Hal tersebut dikarenakan, banyak persoalan dari bensin Ron 88, persoalan rekomendasi DPR yang tidak jalan, dan pelbagai kebijakan yang ia pandang tidak masuk akal.

"Kenapa yang subtansial itu malah enggak sama sekali. Kita tanya itu enggak pernah direspons. Nah, yang substantif itu yang terus kita selesaikan. Kalau yang personal-personal itu ya nantilah, kita kan enggak tahu persis itu seperti apa. Kalau tadi sudah dibantah oleh mantan Kepala BP Migas kalau sering ketemu gubernur," tandasnya. (rfd)

BACA JUGA:

Menteri ESDM Mendadak Bungkam Ditanya Soal Petral

Menteri ESDM akan Panggil 15 Perusahaan Migas yang Bermasalah

Sudirman: PR Penataan Migas Menumpuk

Putra SBY Tuntut Sudirman Said Minta Maaf