Udara Semakin Panas, Ulama di Pakistan Perbolehkan Warga Tak Puasa
ANTARA FOTO/REUTERS/Akhtar Soomro
MerahPutih Internasional - Gelombang panas telah menewaskan warga Pakistan lebih dari 800 jiwa. Sekitar 800 korban jiwa tewas di Karachi sedangkan 38 lainnya berasal dari Provinsi Sindh.
Gelombang panas ini terjadi saat umat Muslim Pakistan sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Untuk itu, karena sudah terlalu memprihatinkan, ulama Pakistan, Mufti Muhammad Naeem mengeluarkan fatwa yang memperbolehkan warga Paksitan tidak berpuasa Ramadan ini sepanjang gelombang panas melanda, seperti yang dilansir ibtimes.
Menurutnya, warga boleh berbuka jika merasa sakit dan tak tahan berpuasa di cuaca super panas yang menewaskan ratusan orang itu.
"Jika dokter mengatakan nyawa Anda terancam karena gelombang panas ini, maka masyarakat boleh membatalkan puasa," ungkapnya.
Menyadari fatwa ini akan menuai kontroversi, Mufti pun menjelaskan duduk perkaranya.
"Saat nyawa Anda terancam, saat tubuh sudah tidka tahan menahan lapar dan membutuhkan asupan makanan, maka syariat membolehkan untuk makan. Bahkan daging babi pun boleh dimakan jika terdesak untuk mempertahankan hidup, jadi jika anda dehidrasi, maka tidak harus berpuasa," tambahnya.
BACA JUGA:
Remaja 15 Tahun Berhasil Temukan Planet Baru
Divonis Mati saat Remaja, Pria Pakistan Akhirnya Digantung
Bagikan
Berita Terkait
Cuaca Panas Ekstrem, Pemerintah DKI Diminta Segera Siapkan Ketersedian Air di Setiap Wilayah
Cuaca Panas Dengan Suhu Capai 37,6 Derajat Celcius, Ini Imbauan BMKG
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Disertai Petir Akan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 17 Oktober 2025
Suhu di Sebagian Daerah Jawa Barat Capai 37,6 Derajat Celsius, Masih Lebih Rendah Dibanding 2022
Cuaca Panas Landa Indonesia, BMKG Sebut Suhu di Jabar, NTT, dan Papua Tembus 37 Derajat Celsius
Cuaca Panas, Suhu di Solo Tembus 30 Derajat Celcius
Jangan Sampai Pingsan! Air Mineral Bisa Jadi Penyelamat Warga dari Panas Ekstem Jakarta
ISPA Jakarta Meledak Hampir 2 Juta Kasus, Dinkes Ungkap Biang Keladi Selain Polusi
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
Ungkap Penyebab Cuaca Panas Ekstrem 37,6 Derajat Celcius, BMKG: Radiasi Matahari Capai Titik Maksimal