Tokoh Islam Kompak Tolak Visualisasi Nabi Muhammad


Cuplikan Film Muhammad : The Messenger of God (Sumber: Galeri Foto www.mohammadmovie.com)
MerahPutih Film - Tokoh Islam menilai visualisasi Nabi Muhammad dilarang dalam ajaran Islam meskipun secara nash memang tidak ada ayat Alquran yang secara spesifik mengatur hal ini. Namun, hal ini sudah menjadi kesepakatan di antara para ulama.
Film berjudul "Muhammad: Messenger of God" (Muhammad Rasulullah) menuai perdebatan di kalangan para ulama. Pasalnya, bentuk fisik Nabi Muhammad divisualisasikan lewat peran seorang aktor.
Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin menyatakan bentuk apapun yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad itu tidak diperbolehkan dalam Islam. Menurutnya, hal ini sudah menjadi kesepakatan mayoritas para ulama sejak dahulu.
Ulama berpendapat visualisasi bentuk fisik Nabi Muhammad dilarang karena khawatir dengan akibat yang ditimbulkan.
"Mayoritas Ulama sudah menyepakati hal itu, tidak boleh memvisualisasi Nabi Muhammad, yang ditakutkan terjadi pendiskreditan atau pengkultusan Nabi Muhammad," jelasnya di Jakarta, Sabtu (26/9).
Senada dengan Ma'ruf Amin, staf pengajar Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, Khalid AlWalid berpendapat secara umum Nabi Muhammad adalah sosok manusia biasa yang juga memiliki fisik sama seperti manusia normal pada umumnya, memiliki tubuh, sepasang tangan dan kaki. Khalid AlWalid mengajak semua pihak menghormati pendapat para ulama.
"Yang jelas kita harus menghormati pendapat seluruh ulama," tegas Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Filsafat Islam (STFI) Sadra tersebut.
Sebelumnya, dekan Fakultas Teologi Islam Al-Azhar, Profesor Fattah Alawari, seperti dikutip Reuters, mengungkapkan film tersebut dinilai keluar dari aturan Islam.
"Ini berkaitan dengan kehidupan aktor yang memerankan Muhammad juga. Mungkin saja di kehidupan nyata, ia pemabuk atau main perempuan. Hal itu tidak bisa diterima," tuturnya.
Film yang berkisah tentang kehidupan Muhammad sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul ini menuai protes umat Muslim di dunia. Meski demikian, film besutan sutradara asal Iran, Majid Majidi (Children of Heaven, Baran, dan the Colour of Paradise) ini menarik perhatian banyak pecinta film. Bahkan di Iran, pemutaran film ini selalu penuh. Film dibuat dengan budget US$40 juta atau sekitar Rp559 miliar. (fdi)
Baca Juga:
- Ini Resensi Cerita Film "Muhammad: The Messenger of God" yang Menuai Kontroversi
- Lukman Sardi Tak Tanggapi Kontroversi Film 'Di Balik 98'
- Dianggap Menyimpang dari Sejarah, Produser Film Jenderal Soedirman Disomasi
- Ini Beberapa Adegan Penyebab Film Jenderal Soedirman Dianggap Kontroversial
- Dianggap Membahayakan, Film Jenderal Soedirman Dapat Kritik dari Anggota DPR
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: MUI Dukung Serangan Israel karena Iran Menganut Syiah
![[HOAKS atau FAKTA]: MUI Dukung Serangan Israel karena Iran Menganut Syiah](https://img.merahputih.com/media/48/13/82/4813823a5ee77b0d0cbf67a5d0cd80b2_182x135.jpeg)
Ma’ruf Amin Sebut Indonesia Tidak Baik-Baik Saja, Perlu Kerja Keras dan Bersatu

Sidang Perdana Wanprestasi Jokowi soal Mobil Esemka Digelar 24 April 2025

Idul Fitri 1446 H, MUI Ajak Umat Islam untuk Tetap Miliki Integritas yang Tercermin dalam 3 Aspek

Gus Miftah Olok-olok Penjual Es Teh, MUI: Jangan Ditiru!

Ma'ruf Amin akan Langsung Pisah Sambut dengan Gibran Usai Hadiri Pelantikan

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Banyak Merangkul

Di Forum KTT, Indonesia Dukung Timor Leste jadi Anggota Penuh ASEAN

HUT ke-79 RI, Ma'ruf Amin Minta Seluruh Pihak Manfaatkan Setiap Peluang untuk Kemajuan Bangsa

Wapres Ma'ruf Kenakan Baju Palembang, Istrinya Pakai Adat Betawi
