Tokoh Gereja Papua Ini Sebut Presiden Jokowi Kurang Ajar
Grasi Tapol OPM Papua. Presiden Joko Widodo (tengah) seusai memberikan grasi kepada lima tahanan politik (belakang) di Lapas Abepura, Jayapura, Papua, Sabtu (9/5). (Foto Antara: Hafidz Mubarak)
MerahPutih, Politik-Pernyataan Presiden Joko Widodo yang meminta semua pihak melupakan dugaan pelanggaran HAM di masa lalu di Papua menuai kecaman. Pemerintah didesak meminta maaf secara resmi dan menghukum para pelaku pelanggaran HAM.
"Itu (pernyataan yang) kurang ajar! Yang dilakukan Presiden Jokowi sekarang itu cuma menyentuh faktor akibat dari persoalan-persoalan Papua," kata Ketua Sinode Gereja Kemah Injil Papua, Benny Giay seperti dikutip dari BBC, Senin (11/5).
Presiden Jokowi memberikan grasi kepada lima tahanan politik Papua yang terlibat kegiatan Organisasi Papua Merdeka (OPM), di penjara Abepura, hari Sabtu (9/5) lalu. Saat itu, mantan Walikota Solo ini meminta semua pihak melupakan masa lalu dan menatap masa depan.
Benny menilai seharusnya Pemerintah menangani kasus (dugaan) kekerasan militer terhadap warga Papua selama ini. “Para pelaku harus dihukum. Pemerintah setidaknya meminta maaf kepada rakyat Papua,” kata Benny tegas.
Ia menduga pemberian amnesti atau grasi kepada tahanan politik hanya sebagai pencitraan Presiden Jokowi dalam rangka sebelum melangsungkan lawatan ke Amerika Serikat.
Bagikan
Berita Terkait
DPR Warning Kementerian HAM: Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Jangan Cuma Jadi Pajangan, Implementasi Harus Se-Progresif Dialognya
METHOSA Rilis Single 'Adu Domba', Angkat tentang Aksi Kamisan dan Rentetan Tragedi HAM
DPR Sambut Peta Jalan Penyelesaian HAM Berat, Negara Diminta Tak Lagi Menunda
Ruang Pelayanan HAM di Kantor KemenHAM Dinamakan Marsinah, Natalius Pigai Bocorkan Makna di Baliknya
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Kemenkumham Soroti 10 Isu Krusial HAM dalam Pembahasan RUU KUHAP
Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Polda Metro Jaya Duga Direktur Lokataru Jadi Dalang di Balik Aksi Anarkis Pelajar dan Anak-anak
Profil Delpedro Marhaen, Aktivis dan Direktur Lokataru Foundation yang Dijemput Paksa Polisi