TNI Terjunkan Satgas Untuk Bantu Korban Gempa Aceh


Satgas TNI untuk Gempa Aceh sedang bersiap untuk berangkat. (Foto : Puspen TNI)
Menyusul gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Rabu 7 Desember 2016 pukul 05.30 WIB, TNI mengirim Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta ke Provinsi NAD dengan menggunakan pesawat Hercules C 130 TNI AU.
Pusat gempa bumi di di Kabupaten Pidie Jaya pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 10 km terasa hingga Kota Banda Aceh serta Aceh Besar juga terasa di Aceh Jaya, Meulaboh Aceh Barat dan Kota Sabang.
Akibat gempa tersebut, tiga Kecamatan yakni Kec. Merdu, Kec. Trienggadeng dan Kec. Samalaga mengalami kerusakan yang sangat parah.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang melepas keberangkatan personel TNI yang tergabung dalam Satgas Kesehatan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (7 Des.), mengatakan, “Tugas Satgas Kesehatan TNI adalah membantu korban akibat gempa bumi. Ini merupakan pengabdian TNI kepada masyarakat,” ucapnya.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sedang membrief Satgas TNI untuk Gempa Aceh. (Foto : Puspen TNI)
Panglima TNI menegaskan bahwa, dalam kondisi sulit apapun, prajurit TNI selalu melaksanakan tugasnya dengan maksimal dan senang hati.
“Kalau ada pasien-pasien yang dirawat di lapangan terbuka, setelah tenda rumah sakit lapangan Satgas Kesehatan TNI tergelar langsung bisa dioperasionalkan untuk merawat korban,” jelasnya.
Personel Satgas Kesehatan TNI yang diberangkatkan ke NAD berjumlah 218 personel terdiri dari: 82 prajurit Yonkes Kostrad TNI AD, 61 prajurit Marinir TNI AL dan 31 personel Basarnas, RS. Mintohardjo TNI AL mengirimkan 6 orang dr. Spesialis, 1 orang dr. Umum dan 35 orang Kes Marinir terdiri dari 2 dr. Umum dan 33 personel kesehatan Marinir.
Untuk membantu korban Gempa Bumi di Aceh, personel Kodam IM mengerahkan 740 personel terdiri dari: Babinsa Kodim Pidie 400 orang, 100 orang Yon Armed 17/Rencong Sakti (1 SSK), 200 orang Yonif 113/Jaya Sakti (2 SSK), 25 orang dari Denkesyah Loksumawe dan Kesdam, 15 orang Denbekang Loksumawe, serta 2 unit Exsavator, 3 unit Laoder dan 4 unit Dum Truk dari satuan Batalyon Zipur 16/DA.
Informasi sementara yang diperoleh dari Kodam IM yaitu, korban meninggal dunia sebanyak 94 orang, luka berat 125 orang dan luka ringan 411 orang, dikarenakan tertimpa reruntuhan bangunan. Korban kebanyakan anak-anak dan lansia, yang berada di lantai dua Ruko. Korban luka kini sedang mendapatkan penanganan medis di RS. Pidie Jaya. (dsyamil)
Bagikan
Berita Terkait
Sesar Seulimeum Picu Gempa M 5,2 di Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami
