Tengok Lebaran Sarah Azhari di Amerika Serikat

Artis Sarah Azhari untuk ketiga kalinya merayakan Lebaran di Amerika Serikat. Perayaan Lebaran baru berlangsung Sabtu (18/7) waktu Indonesia(Foto: Dok Pribadi Sarah Azhari)
MerahPutih Celeb - Sejak hijrah ke Amerika Serikat beberapa tahun lalu, Sarah Azhari sudah tiga kali merayakan Idul Fitri di negeri Paman Sam. Seperti yang terjadi pada perayaan Lebaran tahun 2015 ini.
Perbedaan waktu antara Indonesia dan Amerika Serikat, membuat Sarah Azhari dan warga muslim di Amerika Serikat baru menjalankan ibadah salat Ied pada Sabtu (18/7) waktu Indonesia. Ia bersama keluarganya, menjalankan salat Ied di halaman parkir gedung Konsulat Indonesia di Los Angeles, Amerika Serikat.
Merayakan Idul Fitri di negeri orang, membuat Sarah semakin rindu dengan tanah air. Bagi ibu Albany Ray itu, persoalan makanan mungkin tidak masalah, lantaran di Los Angeles, tempatnya menetap, banyak warga Indonesia yang membuat hidangan khas Lebaran, seperti ketupat, opor dan rendang semuanya tersedia. Namun, suasana Lebaran yang berbeda dengan di Indonesia, yang membuatnya merindu.
Menurut Sarah, di Amerika yang mayoritas bukan pemeluk agama Islam, suasana Lebaran hampir sama dengan hari-hari lainnya. Tidak ada kemeriahan takbiran keliling dan petasan.
"Itu dilarang," tulis Sarah melalui surat elektronik khusus kepada merahputih.com, Jumat (17/7).
Menu Lebaran Sarah Azhari di Amerika Serikat tak jauh beda dengan di Indonesia (foto: ist)
Berikut wawancara lengkap dengan sarah Azhari.
MerahPutih (MP): Sudah berapa lama merayakan idul fitri di negeri Paman Sam?
Sarah Azhari (SA): Ini sudah yang ketiga kali karena biasanya aku mudik ke Jakarta. Suasana Lebaran paling menyenangkan ya, di Indonesia-lah. Lebih meriah, di sini enggak ada liburannya.
MP: Seperti apa sih suasana di sana?
SA: Suasananya biasa saja. Paling kalau kita ke Konjen (Konsulat Jenderal) lebih meriah karena ketemu sama orang-orang Indonesia, biasanya mereka mengadakan salat eid di konsulat.
MP: Bagaimana suasana di Konjen?
SA: Suasana kalau di konsulat at least mendekati suasana di Indonesia, tapi tentu lebih meriah di Indonesia-lah
MP: Apa ada ketupat, opor, rendang dan makanan khas Lebaran?
SA: Kalau soal makanan, ya di sini cukup lengkap, ada semua. Ada sayur godok, ketupat, rendang, opor, biasanya ada. Biasanya juga ada undangan makan dari teman-teman yang open house. Alhamdulilah :).
Kalau di Indonesia penentuan 1 syawal setelah sidang isbat yang dilakukan Kementrian Agama. Kalau di sana penentuan 1 syawal seperti apa?
Biasanya di konsulat sudah dikasih tahu Kapan Lebarannya. Masjid-masjid di LA (Los Angeles) juga pasti kasih informasi.
MP: Kalau salat ied dimana? Sama siapa saja?
SA: Biasanya di Konsulat Indonesia sih kalau aku. Bisa juga di masjid yang terdekat.
MP: Suka ikuti berita-berita Lebaran dari Indonesia, seperti mudik?
SA: Berita-berita (seputar Lebaran) aku jarang ikutin sih, cuma pas kalau lagi sempat lihat saja
MP: Tradisi lebaran di Indonesia kan pakai petasan juga, kalau di sana bagaimana?
SA: Di sini (Amerika Serikat) enggak boleh ada petasan sama sekali
MP: Bagaimana puasa Albany?
SA: Alhamdulillah Albany puasanya full (penuh), enggak kalah sedikit pun walau dia harus naik bus ke sekolah panas-panasan dan di sini (Los Angeles) bukanya jam 8 lewat (malam). Malah kadang (Albany) enggak sempat sahur.
MP: Di Los Angeles kalau salat Ied apakah dijaga ketat?
SA: Kita salat Eid di konsulat biasa saja sih, enggak terlalu ada penjagaan, karena salat Eid di sini (Los Angeles) kan di dalam ruangan bukan di lapangan, lagi pula orang-orangnya enggak terlalu banyak seperti di Indonesia. Masjid di sini juga enggak terlalu besar seperti di Indonesia.
MP: Ada tradisi mudik juga di sana?
SA: Mudik ke negara masing-masing ya ada sih. Kebanyakan teman-teman yang dari Indonesia atau Saudi (Arabia), mereka lebih suka merayakan bersama keluarga di kampung halaman, negara asalnya.(wan)