Tari Cukin Kreasi Empat Budaya di Tangerang

Anak-anak Sanggar Bimo Budoyo, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang sedang berlatih Tarian Cukin, yang merupakan tari kreasi khas Kabupaten Tangerang. (Foto: MerahPutih/Widi Hatmoko)
MerahPutih Budaya – Meskipun sampai saat ini tari cukin yang merupakan tari kreasi khas Kabupaten Tangerang belum mendapatkan lisensi hak cipta dari HAKI, namun populasinya cukup subur di wilayah tersebut. Tarian ini banyak digandrungi oleh masyarakat terutama para pelajar.
Kepala Seksi (Kasi) Budaya dan Pariwisata pada Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Kabupaten Tangerang Muhamad Syafei mengungkapkan, tarian ini mulai dibentuk pada tahun 2006 lalu. Tarian tersebut digagas oleh para praktisi seni Kabupaten Tangerang yang melibatkan seniman-seniman dari Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Bandung.
“Sejak dibentuk tahun 2016, tarian ini menjadi salah satu khas tari kreasi di Kabupaten Tangerang yang selalu ditampilkan pada setiap acara-acara, baik acara pemerintahan maupun acara-acara lainnya. Pupulasinya juga cukup bagus, hampir di setiap sekolah menjadi bagian dari pelajaran ekstrakulikuler,” kata Muhamad Syafei kepada merahputih.com, Selasa (21/09).
Tari cukin sendiri, menurut Syafei, dibentuk dari 4 unsur seni dan budaya yang kala itu hidup rukun berdampingan di Tangerang. Di antaranya adalah dari unsur Tionghoa, Sunda, Betawi, dan Jawa. Yang menjadi ciri khas dalam tarian tersebut adalah selendang yang digunakan dalam tari cokek. Adapun unsur lain yang mendominasi tarian ini adalah tabuhan atau gamelan yang mengiringi tarian tersebut.
“Unsur gamelan atau tabuhannya juga diambil dari beberapa akar kesenian seperti musik degung, gambang keromong, rebana, rudat, dan gamelan yang mewakili unsur wakili gendang pencak. Termasuk terompet, kecapi, dan alat musik angklung,” paparnya.
Tari kreasi lain lain yang dimiliki oleh Kabupaten Tangerang dan saat ini juga masih menunggu lisensi hak cipta dari HAKI adalah tari kreasi Nyumas Melati. Tari kreasi Nyimas Melati ini sendiri menggambarkan keberanian salah satu tokoh perempuan Tangerang yang berjuang melawan penjajah di wilayah Tangerang.
Untuk terus mencari jati diri dan membangun kekhasannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Disporbudpar akan menggelar lomba tari kreasi. Kegiatan ini akan digelar dalam momentum HUT Kabupaten Tangerang yang jatuh pada 27 Desember mendatang.
“Dalam lomba seni kreasi ini juga akan mengusung unsur budaya tiga provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, dan Jakarta,” tandasnya. (Wid)
BACA JUGA:
- Tari Saman Aceh Pentas di Ceko
- Sanggar Tari Kahuripan Kodim 0619/Purwakarta Juara Loba Tari
- Festival Buleleng 2016 Tampilkan 100 Penari Tarian Khas Kota Singa Ambara Raja
- Aiptu Yanto, Harumkan Nama Bangsa Lewat Tari Tradisional
- Pengabdian Aiptu Yanto Marindi untuk Kelestarian Seni Tari
Bagikan
Berita Terkait
Mengenal Wayang Garing, Kesenian asal Banten yang Terancam Punah
