Tanah dan Bangunan Amblas, Bangkok akan Tenggelam
VOA
MerahPutih Internasional - Ibu kota Thailand, Bangkok sudah dipresiksi akan tenggelam beberapa dekade mendatang. Pasalnya beberapa titik tanah di Bangkok turun sebanyak 2 sentimeter setiap tahunnya.
Seperti yang dilansir VOA, para peneliti menyatakan Bangkok akan tenggelam permanen karena kondisi struktur tanah dan bangunan yang sudah tak kondusif.
Tanda yang paling nyata adalah kanal Sean Saeb yang dibangun pada 1930 dan beberapa bangunan di pingirannya terlihat makin turun dan hampir roboh karena ketinggian tanah yang semakin amblas.
Hal ini membuat resah para warga yang tinggal di pinggiran kanal tersebut, mereka kebingungan apa yang akan terjadi nanti jika rumah-rumah dan toko mereka amblas.
"Siapa yang akan membantu kami? saya tidak tahu, semua terlihat mulai mencekung jika dipandang dari kapal. Bangunan menyusut karena pondasinya tidak kokoh," ungkap Vijitri salah seorang warga.
Profesor Koontanakulvong mengungkapkan jika tidka ada langkah pasti untuk menangani hal ini, banjir rutin mulai dari 3 bulan sekali akan menghampiri Bangkok dan membuat perekonomian Thailand terganggu.
Baca juga:
Anak Diculik Mantan Suami, Ela Herawati Luntang-Lantung di Vietnam
Dituding Korupsi, PM Najib Razak Mengaku Jadi Korban Politik
Bagikan
Berita Terkait
Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bentukan Prabowo Diharap Jadi Juru Selamat Korban Banjir Sumatra
11 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tetapkan Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, Inhu Diminta Mengikuti
5 Kabupaten/Kota di Bali Terendam Banjir, Dampak Siklon 93S
Pemerintah Tegaskan Kerahkan Berbagai Sumber Daya Tangangi Bencana Banjir Sumatera
Pemprov Aceh Minta Bantuan UNDP dan UNICEF, Mendagri: Kami Pelajari
Rumah Eks Bupati Jember Hendy Siswanto Ikut Kebanjiran, Jembatan 20 Meter Putus
Sungai Bedadung Meluap Picu Banjir Hingga 2 Meter, Ribuan Warga Jember Mengungsi
70 Ribu Hektare Sawah Rusak Akibat Banjir Sumatera, Cadangan Beras Disiapkan 120 Ribu Ton
Kementerian ESDM Tunda Pengumuman Tambang Penyebab Banjir Sumatera
Daya Beli Warga Korban Banjir Sumatera Bakal Turun di 2026, Butuh Rp 70 Triliun Buat Rekonstruksi