Tabungan Dalam Bentuk Aset Baik untuk Pendidikan dan Masa Depan Anak


Trainer Motivator Harri Firmansyah (MP/John Abimanyu)
MerahPutih Keuangan - Mengelola keuangan bagi tabungan pendidikan dan masa depan itu sangat penting. Pasalnya, masa pendidikan anak di masa depan itu sangat penting agar kehidupan anak lebih layak.
Trainer Response CoCreator Harri Firmansyah menjelaskan bahwa mengelola tabungan bagi pendidikan anak masa depan itu sangat penting. Cara yang paling utama adalah savety keuangan agar dapat kecukupan.
"Level pertama adalah savety itu jadi kita punya cukup tabungan kita sudah dengan safety bila kita sudah tidak bekerja, dan kita punya tabungan selama 6-12 bulan. jadi kita punya savety development untuk level pertama. Untuk level berikutnya kita harus menyiapkan biaya pendidikan untuk anak-anak akan terjadi pada kita dimasa mendatang dan harus dipersiapkan mulai dari sekarang," ujar Harri saat ditemui di sela-sela acara Launching 33 Buku Karya 33 Trainer di Satu Panggung, di Bulungan, Jakarta Selatan, Kamis (25/2).
Harri menambahkan tabungan pendidikan menjadi solusi meskipun dalam bentuk aset bukan bentuk tabungan. Alangkah baiknya, tabungan pendidikan bagi anak itu berupa aset nantinya dapat digunakan sewaktu-waktu.
"Misalnya, anda membeli rumah sekarang nanti pada saat usia 17 tahun itu nilainya jauh berlipat ganda dibandingkan apapun. selama anda memilih lokasi yang tepat dan diwaktu yang tepat," jelasnya.
Solusi lain yang dapat membantu untuk tabungan pendidikan dan masa depan dengan cara menabung. Menurutnya, basik dasar yang harus dimiliki harus dapat belajar menabung. Disamping itu, dalam menggunakan uang sebaiknya lebih mementingkan dulu kebutuhan utama ketimbang keinginan.
"Mana kebutuhan yang harus diutamakan lebih di dahulukan, kalau bisa keinginan untuk membeli barang-barang mewah yang bukan masuk dikebutuhan utama di nomor terakhir agar uang anda dapat digunakan untuk pendidikan dan masa depan anak anda," pungkasnya.(abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Menkeu Purbaya Pastikan Tidak Lagi Pangkas Dana Transfer ke Daerah pada Penyusunan RAPBN 2026

Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi

Sosok Dwi Hartono, 'Sang Motivator' yang Diduga Jadi Otak Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI

Terungkap! Ini Dalang di Balik Tunjangan Gila-gilaan untuk Dokter Spesialis dan Subspesialis di Daerah 3T

Menlu RI: Presiden Prabowo Bahas Pusat Belajar Anak Pekerja Migran dengan Malaysia

Sekjen Kemendes Singgung Minimnya Dana Pendidikan di Wilayah 3T

Memasukkan Anak Bandel ke Barak, Bentuk Pengingkaran terhadap Esensi Pendidikan

Jangan Salah Kaprah, Begini Cara Membedakan Kebutuhan dan Keinginan

Revolusi Pendidikan: Mengintegrasikan Humanisme dalam Era Digital

5 Gaya Pengasuhan Anak, Mana yang Lebih Baik?
