Spanduk Larangan Main Pokemon Go Bertebaran di Yogyakarta


Pokemon Go
MerahPutih Berita Tekno- Aplikasi game Pokemon Go baru saja dirilis di Tanah Air pada 6 Agustus lalu. Namun, berbagai pihak telah mengantisipasi terhadap kemungkinan buruk atas keberadaan permainan keluaran Niantic Lab tersebut.
Seperti antisipasi yang dilakukan Polresta Yogyakarta. Guna menegaskan bahayanya permainan Pokemon Go saat berkendara, Polresta Yogyakarta memasang spanduk di berbagai tempat sudut Kota Yogyakarta.
Spanduk bertuliskan "Sayangi Nyawa atau Sayangi Pokemon Go?" dan "Stop Main Pokemon Go saat Berkendara". Spanduk-spanduk ini terpasang di perempatan Gondomanan, Perempatan Jlagran, depan Mapolresta Yogyakarta, perempatan Jokteng Timur, perempatan BPK, Pasar Gading, SMKN 3, perempatan Jetis, C Simanjuntak, dan depan Gramedia.
Kasat Lantas Polresta Yogyakarta, Kompol Dwi Prasetio, kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (9/8), menegaskan, pemasangan spanduk larangan main pokemon go saat berkendara merupakan bentuk preventif. Menurutnya, berdasarkan pengalaman di berbagai daerah, permainan tersebut berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Polresta Yogyakarta berharap, spanduk larangan bermain pokemon go dapat menyadarkan pengendara agar meninggalkan tindakan-tindakan yang tidak perlu saat berada di jalan raya, khusus saat berkendara. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Main Kripto Jadi Lebih Mudah Lewat HP, Begini Cara Unduh Aplikasinya di Android

Sempat Ejek Apple, Samsung Kini Ikutan Pakai Tampilan 'Glass' di Aplikasi Theme Park

Optimalkan Layanan Pelanggan, Transjakarta Manfaatkan Teknologi AI

BSU 2025 Bisa Dicairkan Lewat Aplikasi PosPay, Begini Caranya!

Fitur Baru Google Photos Kini Bisa Pertahankan Kualitas HDR setelah Diedit

7 Ruas Jalan di Jakarta Bisa Pesan Parkir Online, Sayang Aplikasi JakParkir Sering Drop

Fitur Baru Aplikasi JAKI, Kini Ada Peta Tempat Parkir di Jakarta

5 Cara Menyimpan Video TikTok ke Galeri HP, Enggak Ada Watermark!

6 Fitur Unggulan Ngaji.ai, Bantu Belajar Baca Alquran via Smartphone

Buta Aksara Arab, 72.25 Persen Muslim di Indonesia Tak Bisa Baca Alquran
