Soal Swasembada Pangan, TNI Juga Mau Ikut Andil


Foto: Puspen TNI
MerahPutih Nasional- Panglima TNI Jenderal Moeldoko memastikan TNI memiliki kepentingan tinggi terhadap swasembada pangan.
Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko pada saat menjadi salah satu panelis dalam Jakarta Food Security Summit-3 di ruang Cendrawasih Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (13/2).
Jenderal bintang 4 itu menambahkan TNI memiliki doktrin sistem pertahanan rakyat semesta. Saat negara ini diserang oleh negara lain maka seluruh sumber daya yang dimiliki kita mobilisasi untuk kepentingan perang dan sistem pertahanan yang disusun dengan sistem kompartemenisasi.
"Artinya apabila ada salah satu pulau diserang oleh lawan maka Pangdam setempat harus mempertahankan dirinya secara mandiri dan seluruh logistik juga harus dapat didukung secara mandiri," sambung Moeldoko.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa, saat ini banyak orang di daerah perkotaan yang menuntut adanya swasembada pangan, tetapi apabila dibandingkan dengan masyarakat di pedesaan penduduknya tenang-tenang saja tidak meributkan mengenai swasembada pangan. Hal tersebut dikarenakan di desa bibit, pupuk, air dan lahan sulit.
Baca Juga: Raih 34 Medali, TNI Juara Umum Lomba Tembak BISAM
“Itu persoalan yang dihadapi masyarakat di daerah. Kita sekarang berbicara swasembada pangan tetapi disisi lain kita juga menikmati import secara tenang-tenang saja,” tambah Moeldoko.
Masih kata Moeldoko pada saat kunjungan kerja ke daerah-daerah, menurut Panglima TNI sering melihat kondisi petani di pedesaan saat ini seperti museum, dimana cangkul yang dimiliki sudah tua dan orang mengerjakannya juga sudah tua. Di sawah tidak terlihat adanya anak muda yang bekerja sebagai petani. Melihat kondisi di persawahan seperti itu yang membuat anak-anak muda tidak mau menjadi petani, apabila sepanjang stigma petani masih tetap seperti itu.
“Untuk itu, saya mengumpulkan anak-anak muda dari berbagai daerah, saya kumpulkan mahasiswa di beberapa kampus kemudian saya datangkan juga para praktisi yang sukses dan berhasil menanam padi 12 ton perhektar dan jagung 14 ton perhektar. Saya jembatani petani yang sudah tidak memiliki lahan dan modal untuk bertani sehingga dapat berkomunikasi dengan para mahasiswa yang penuh idealisme," tandas Panglima. (bhd)
Bagikan
Berita Terkait
Moeldoko Pastikan Revisi UU TNI Tak akan Kembalikan Dwifungsi ABRI
