Selesaikan Konflik Agraria, Komnas Ham Himbau Jokowi Bentuk Badan Baru

Rendy NugrohoRendy Nugroho - Selasa, 23 Desember 2014
Selesaikan Konflik Agraria, Komnas Ham Himbau Jokowi Bentuk Badan Baru

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Komisioner Komnas HAM, Dianto Bachriadi menyarankan agar Presiden Jokowi membentuk badan baru untuk menyelesaikan konflik agraria. Sebab, setiap tahun jumlah konflik agraria mengalami peninkatan. Maka dari itu, menurut Dianto, pembentukan badan baru tersebut untuk menyelesaikan konflik agraria sangat diperlukan.

"Harus dibentuk badan baru untuk menyelesaikan konflik agraria dalam waktu jangka pendek, 10-15 tahun ini," kata Dianto saat menjadi pembicara pada acara diskusi
laporan akhir tahun 2014 bertajuk  "Membenahi Masalah Agraria: Prioritas Kerja Jokowi-JK 2015" di Bumbu Desa, Jakarta, Selasa (23/12).

Menurut Dianto, anggaran dana untuk pembentukan badan baru khusus penanganan konflik agraria tersebut tidak terlalu mahal. Anggaran dana itu, kata dia, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan atau operasional lembaga baru tersebut. Sebab, pola kerja lembaga baru ini hanya melakukan pemeriksaan ulang terhadap izin, hak dan persengketaan tanah masyarakat.

"Jadi itu hanya pemeriksaan ulang saja makanya dia (lembaga baru) tidak memerlukan anggaran besar," pungkasnya.

Lebih lanjut, Dianto menambahkan bahwa penyelesaian konflik agraria yang ditangani lembaga-lemabaga kementerian tidak maksimal. Apalagi, lembaga di kementerian tersebut, bukan wewenangnya mengurus penyelesaian konflik agraria. Badan Pertanahan Nasional (BPN) misalnya adalah salah satu contohnya.

"BPN hanya mengurus tanah BPN saja. Belum tentu (konflik agraria) itu nanti diurus oleh Kemenhut (Kementerian Kehutanan). Kalau nanti ada kasus atau area yang menyangkut tanah kehutanan atau non kehutanan lalu terus gimana? Perlu rapat lagi dua lembaga ini. Rapat itu kan lama. Kemudian, mereka biasanya hanya melakukan upaya-upaya penyelesaian yang berurusan dngan administrasi penerbitan izin. Makanya itu diperlukan badan baru itu," tutup Dianto. (MP/Hur)

#Konflik Agraria #HAM #Komnas
Bagikan
Ditulis Oleh

Rendy Nugroho

Berita Terkait

Indonesia
DPR Warning Kementerian HAM: Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Jangan Cuma Jadi Pajangan, Implementasi Harus Se-Progresif Dialognya
Ketegasan hukum harus berjalan beriringan dengan kejelasan mekanisme pemulihan bagi mereka yang terdampak
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 Desember 2025
DPR Warning Kementerian HAM: Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Jangan Cuma Jadi Pajangan, Implementasi Harus Se-Progresif Dialognya
ShowBiz
METHOSA Rilis Single 'Adu Domba', Angkat tentang Aksi Kamisan dan Rentetan Tragedi HAM
Band rock METHOSA merilis single Adu Domba bertepatan dengan Hari HAM 2025. Suarakan solidaritas korban pelanggaran HAM dan kritik terhadap impunitas.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 Desember 2025
METHOSA Rilis Single 'Adu Domba', Angkat tentang Aksi Kamisan dan Rentetan Tragedi HAM
Indonesia
DPR Sambut Peta Jalan Penyelesaian HAM Berat, Negara Diminta Tak Lagi Menunda
Anggota Komisi XIII DPR RI menegaskan peta jalan penyelesaian pelanggaran HAM berat harus menjadi langkah konkret negara untuk mengungkap kebenaran dan menghadirkan keadilan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 Desember 2025
DPR Sambut Peta Jalan Penyelesaian HAM Berat, Negara Diminta Tak Lagi Menunda
Indonesia
Ruang Pelayanan HAM di Kantor KemenHAM Dinamakan Marsinah, Natalius Pigai Bocorkan Makna di Baliknya
Pigai menegaskan bahwa jejak perjuangan Marsinah, yang kasus kematiannya pada tahun 1993 di Sidoarjo belum terselesaikan hingga kini, harus terus diwariskan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 11 November 2025
Ruang Pelayanan HAM di Kantor KemenHAM Dinamakan Marsinah, Natalius Pigai Bocorkan Makna di Baliknya
Indonesia
Komnas Haji Apresiasi Biaya Haji 2026 Turun, Minta Kualitas Layanan Tetap Maksimal
Komnas Haji mengapresiasi penetapan biaya haji 2026 sebesar Rp 87,4 juta per jemaah oleh Kemenhaj dan DPR. Mustolih Siradj minta efisiensi dijaga tanpa menurunkan kualitas pelayanan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
Komnas Haji Apresiasi Biaya Haji 2026 Turun, Minta Kualitas Layanan Tetap Maksimal
Indonesia
Kemenkumham Soroti 10 Isu Krusial HAM dalam Pembahasan RUU KUHAP
Wamen HAM sebut standar HAM internasional wajib jadi acuan dalam pembahasan RUU KUHAP.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 22 September 2025
Kemenkumham Soroti 10 Isu Krusial HAM dalam Pembahasan RUU KUHAP
Indonesia
Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan
Definisi penghilangan paksa adalah adanya pihak yang memaksa untuk menghilangkan seseorang
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan
Indonesia
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Amnesty International Indonesia mengecam penangkapan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Usman Hamid mengatakan, negara seharusnya mendengarkan tuntutan rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Indonesia
Polda Metro Jaya Duga Direktur Lokataru Jadi Dalang di Balik Aksi Anarkis Pelajar dan Anak-anak
DMR juga diduga telah menyebarkan berita bohong
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polda Metro Jaya Duga Direktur Lokataru Jadi Dalang di Balik Aksi Anarkis Pelajar dan Anak-anak
Indonesia
Profil Delpedro Marhaen, Aktivis dan Direktur Lokataru Foundation yang Dijemput Paksa Polisi
Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, dijemput paksa polisi pada Senin (1/9) malam. Ia tercatat sebagai mahasiswa magister Ilmu Politik di UPN Veteran Jakarta (UPNVJ) dan magister hukum di Universitas Tarumanagara.
Soffi Amira - Selasa, 02 September 2025
Profil Delpedro Marhaen, Aktivis dan Direktur Lokataru Foundation yang Dijemput Paksa Polisi
Bagikan