Sanjungan Tokoh Gereja Katolik untuk Gus Dur

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Minggu, 25 Desember 2016
Sanjungan Tokoh Gereja Katolik untuk Gus Dur
Romo Alfons Suhardi. (Foto: MerahPutih/Noer Ardiansjah)

MerahPutih Indonesia - Peringatan ke-7 tahun wafatnya KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur yang diselenggarakan di rumah pribadinya di Jalan Ciganjur, Jakarta Selatan pada Jumat (23/12). Salah seorang tokoh Katolik, Romo Alfons Suhardi tak bosan menyatakan kekagumannya terhadap Gus Dur.

Menurut salah seorang pastur Gereja Katolik Santo Paulus, Depok, Gus Dur merupakan salah satu orang yang paling bisa menerima perbedaan. "Almarhum (Gus Dur) satu-satunya orang yang paling pluralis dan sanggup menerima kehadiran orang lain yang berbeda keyakinan," ucap Romo Alfons Suhardi di Gereja Katolik Santo Paulus, Depok, Sabtu (24/12).

"Beliau orang hebat. Semangat perjuangannya dapat dirasakan siapa pun orang yang cinta damai," tambahnya.

Selain Gus Dur, Romo Alfons juga sangat bangga terhadap sikap pluralis yang dimiliki oleh Emha Ainun Najib atau Cak Nun. Mereka itu, katanya, orang-orang yang selalu memperjuangkan nasib kaum minoritas. "Orang-orang seperti mereka, patut dijadikan tauladan. Mereka selalu menjunjung tinggi kebhinnekaan Indonesia. Bersyukur Indonesia memiliki Gus Dur, Cak Nun, dan beberapa tokoh NU (Nahdlatul Ulama) lainnya," pungkasnya.

Selain kagum atas sikapnya yang sangat membela kaum minoritas yang tertindas, dan di balik sifat humorisnya yang tinggi, Romo Alfons menanggap bawah Gus Dur merupakan sosok yang cerdas dang berani.

Ditambah pula, kata Romo Alfons, Gus Dur ternyata juga paham akan salah satu kitab umat Katolik, Kitab Konsili Vatikan. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Romo Alfons Suhardi, Pastur Gereja Katolik Santo Paulus saat merahputih.com berkunjung ke gereja itu.

Di bawah tatapan rembulan yang sangat ranum, angin riuh bersilir, Romo Alfons yang lengkap mengenakan pakaian liturgi begitu riang mendaraskan beberapa keistimewaan mantan Presiden Indonesia keempat itu.

"Beliau sangat cerdas. Gereja Katolik punya yang namanya buku Konsili Vatikan yang semua uskup di seluruh dunia tahu itu. Dan Gus Dur sedikit memahaminya," ucap sanjung Romo Alfons terhadap Gus Dur.

Selain memuji kecerdasannya, Romo Alfons menyebut Gus Dur merupakan pemimpin yang berani menegakkan keadilan. "Belum lama memimpin negara ini, beliau (Gus Dur) sudah mengakui agama Konghucu sebagai agama yang terpisah dari Hindhu maupun Budha. Itu merupakan hal yang sangat berani, yang diambil oleh seorang presiden," tutupnya.

#Romo Alfons
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan