Said : Rezim Jokowi Gunakan Cara Kotor Lampaui Orde Baru


Merahputih Politik- Menurut Said, dugaan terjadinya konspirasi politik untuk melemahkan partai politik di luar kekuasaan semakin menguat.
Pemikir Politik dan Tata Negara Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin, mengatakan bahwa meski Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil memenangkan pemilu presiden (pilpres) 2014 namun dalam faktanya pemerintahan Jokowi-Kalla kerap dicundangi oleh pihak oposisi.
"Hari ini pemerintah sangat mau ambil dukungan dari partai politik di luar kekuasaan. Salah satunya adalah PPP," kata Said dalam arena Mukernas perdana pada hari kedua di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (11/12).
Penggiat demokrasi yang tergabung dalam Forum Pasca Sarjana Hukum Tata Negara Universitas Indonesia (Forpas HTN UI) menambahkan, untuk menjalankan roda pemerintahan maka pemerintahan Jokowi-Kalla membutuhkan dukungan politik kuat.
Sayangnya, duet Jokowi-Kalla tidak mendapat dukungan politik penuh. Sebagai konsekuensi logis atas hal tersebut, maka rezim kekuasaan mulai berburu dukungan partai politik diluar pemerintahan. Untuk memudahkan hal tersebut, rezim kekuasaan sengaja menyusup dan memecah belah partai politik.
"Kalau ada perpecahan hari ini pasti ada sentuhan dari kekuasaan," jelas Said.
Masih kata Said, cara rezim Jokowi-Kalla menarik dukungan politik lebih buruk dari cara-cara yang dilakukan Orde Baru.
Dikatakan lebih buruk lantaran rezim kekuasaan langsung mendukung dan mengesahkan hasil Muktamar PPP Surabaya kubu Romahurmuziy. Pengesahan sendiri dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.
"Maka saya tak kaget kalo Tasonna Laoly langsung sahkan hasil muktamar kubu Romi. Dan memang sudah sejak awal kesitu arahnya. Dan saya katakan hal tersebut jauh lebih kotor dari cara-cara yang dilakukan rezim Orde Baru," tegas Said.
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Anutin Charnvirakul Jadi PM Baru Thailand, Keluarga Thaksin Shinawatra Menyingkir ke Dubai

Panggung Politik Suryadharma Ali Ketum Partai Sampai 2 Kali Menteri

Mantan Menag dan Ketum PPP Suryadharma Ali Meninggal, PPP Perintahkan Kader Gelar Salat Gaib

DPR RI Bongkar Borok Pelabuhan Ketapang Pasca Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya

Kaesang Gagas Pemilihan Raya, PSI Jakarta: Menjawab Keresahan Anak Muda untuk Berpolitik

Banyak Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Belum Ditemukan, Operasi Pencarian Diperpanjang 7 Hari

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Update Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya: 31 Orang Selamat dan 5 Tewas

TNI 'Stand By' di Sepanjang Garis Pantai, Bersiap Evakuasi Korban Hanyut KMP Tunu Pratama Jaya yang Terdampar

Jokowi Diisukan Jadi Ketum PSI, Pengamat: Partai Bakal Kehilangan Arah dan Jati Diri
