Saat Alessandro Volta Menemukan Baterai


Berangkat dari penelitian kaki katak, Volta mulai membuat Baterai Volta. (Foto: Google Doodle)
MerahPutih Teknologi - Alessandro Volta adalah seorang ilmuwan Fisika kelahiran Como, Lombardia, Italia, tepatnya pada tanggal 18 Februari 1745. Menginjak usia 29 tahun, Volta menjadi guru fisika pada sebuah SMA di Como hingga dinobatkan sebagai kepala sekolah di SMA tersebut. Di samping rutinitas mengajarnya, Volta juga tetap bereksperimen dan berhasil menemukan Electrophorus, sebuah alat penghasil listrik statis. (Baca: Penghormatan Google pada Penemu Baterai)
Ketertarikan Volta pada dunia kelistrikan, membawanya tenggelam dalam banyak eksperimen. Ketertarikannya ini membuatnya tekun mempelajari atmosfer listrik statis dengan membakar bunga api. Pada tahun 1777 Volta berhasil mendapatkan gelar profesor fisika dari University of Pavia, yaitu di usianya yang ke 32 tahun. Universitas itu juga berjasa mempertemukannya dengan seorang sahabat, Luigi Galvani, seorang fisikawan yang menjadi teman Volta. Pertemuan keduanya ini menjadi awal penemuan baterai Volta.
Pada tahun 1786, Luigi Galvani tidak sengaja melakukan sebuah penemuan ketika dirinya mengikat kaki katak mati dengan kait tembaga. Kaki katak tersebut menjuntai dan menyentuh besi, secara mengejutkan kaki katak tersebut menyentak. Waktu itu Galvani mengira itu terjadi karena gelombang elektromagnetik di sekitar seperti kilat, kemudian Galvani menyimpulkan bahwa kaki katak mengandung listrik.
Meragukan penemuan kawannya, Volta juga melakukan eksperimen serupa. Setelah melalui serangkaian penelitian, Volta membantah dan mengatakan tidak mungkin daging atau kaki katak mengandung listrik. Bagi Volta listrik lah yang membuat kaki katak berdenyut, listrik itu berasal dari perbedaan tegangan antara tembaga yang mengikat kaki dengan besi yang secara tak sengaja tersentuh kaki katak.
Perbedaan pendapat tersebut akhirnya merenggangkan hubungan pertemanan Volta dan Galvani, keduanya saling menjatuhkan. Merasa penelitiannya masih jangal, Volta kemudian melakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan teorinya. (Baca: Penemuan Lain Alessandro Volta)
Delapan tahun dihabiskan Volta melakukan penelitian itu, hingga dirinya mendapat kesimpulan bahwa listrik itu berasal dari logam, bukan daging atau kaki katak yang telah mati. Efek ini muncul akibat dua logam tak sejenis, yaitu besi dan pisau bedah Galvani yang terbuat dari tembaga kala itu.
Berangkat dari penelitian kaki katak tersebut, kemudian Volta mulai membuat Baterai Volta (Voltac Pile). Baterai tersebut terbuat dari tembaga dan seng yang dicelupkan ke air garam dengan saling berhubungan, tanpa bersinggungan. Para ilmuwan kemudian melakukan penyempurnaan baterai Volta ini. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa teori Volta memang benar dan menjatuhkan teori Galvani. Karena penemuannya ini, nama Alessandro Volta kemudian tercatat sebagai seorang penemu baterai, dimana satuan tegangan listrik menggunkan namanya, yaitu Volt.