Rujak Blonyo Kuliner Khas Lumpur Pesisir Gresik yang Unik

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Rabu, 08 Februari 2017
Rujak Blonyo Kuliner Khas Lumpur Pesisir Gresik yang Unik
Rujak blonyo, kuliner khas pesisir Gresik. (MP/Mauritz)

Berbicara tentang kuliner khas pesisir di wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memang tidak ada habisnya. Salah satunya yakni rujak blonyo atau sebagian orang menyebut rujak kerokan. Rujak blonyo atau rujak kerokan adalah kuliner yang hanya ada di kawasan Jalan Sindujoyo, Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Dan, tidak semua warga setempat bisa sembarang mengolahnya.

Kuliner ini berbahan dasar terung laut jenis seafood yang hanya bisa didapatkan hanya pada waktu tertentu atau musiman. Lilik (46) salah seorang penjual rujak blonyo, menuturkan, bahan dasar kuliner khas pesisir lumpur tidak bisa berjualan setiap hari.

"Cari bahan utamanya itu yang susah, karena sulit didapat dan tidak selalu ada setiap hari. Sebab, blonyo atau terung laut segar dari nelayan tidak setiap hari ada, tergantung musimnya," katanya.

Dijelaskan Lilik, untuk membuat kuliner khas pesisir lumpur ini, bahan yang dibutuhkan blonyo atau terung laut. Terung laut atau blonyo terlebih dahulu dikeluarkan isinya lalu dipotong-potong. Kemudian, ditambahkan asam jawa, cuka, parutan kelapa, petis, daun kemangi dan dicampur bumbu olahan khusus.

"Untuk prosesnya terung laut atau blonyo mentah yang sudah bersih diberi cuka dan asam jawa kemudian didiamkan selama sekitar 15 menit. Setelah itu, campur dengan daun kemangi dan parutan kelapa yang sudah diberi bumbu olahan dicampur dengan petis sesuai selera,” terangnya.

Saking larisnya, dalam menjajakan rujak blonyonya ini, Lilik selalu kuwalahan melayani pembeli. Karena, bila ia buka pukul 9:00 WIB pagi, belum sampai pukul 13:00 WIB, blonya sudah ludes diborong. Harganya juga cukup murah, antara Rp 3ribu hingga Rp 10ribu. "Intinya nggak ada patokan harga khusus.Berapa aja kita layani," katanya.

Khusnah (25) salah seorang penggemar rujak blonyo, mengaku, suka dengan kuliner ini karena mirip dengan makanan Jepang. Karena terung laut atau blonyo ini bisa disuguhkan mentah, dan hanya diberi asam jawa dan cuka.

"Lebih mirip masakan Jepang, karena terung laut atau blonyo dimakan mentah dan rasanya juga enak. Ada sensasi kenyal dan licin saat masuk tenggorokan. Jadi tidak perlu dikunyah, ditambah parutan kelapa dan petis jadi tambah gurih,” ucapnya.

Berita tentang ini berdasarkan liputan Mauritz, kontrobutor atau reporter merahputih.com saat meliput di Gresik, Jawa Timur.

#Kuliner Gaul #Pesona Indonesia #Wisata Jawa Timur
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan