Rekan Napi Teroris Desak Sipir Lapas Kelas I Lowokwaru Bertanggung Jawab

Foto ilustrasi napi sedang salat Id (Foto Antara/Syaiful Arif)
MerahPutih, Nasional-Sebanyak 40 orang yang mengaku sebagai perwakilan umat Muslim di Jawa Timur mendatangi dan menggelar unjuk rasa di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Lowokwaru Kota Malang, Minggu (9/8). Mereka mendesak sipir lapas Kelas I Lowokwaru bertanggung jawab atas tindak kekerasan yang dialami rekan mereka.
"Kami minta dipertemukan dengan sipir atau saya cari sendiri sipir tersebut," kata Koordinator pengunjuk rasa, Muhammad Romli seperti dikutip Antara.
Empat orang perwakilan masuk ke dalam Lapas dengan pengawalan polisi untuk bertemu pihak Lapas Lowokwaru. Setelah melakukan pertemuan dengan pihak Lapas perwakilan Umat Muslim Jatim yang juga rekan narapidana terorisme itu mengaku tidak puas dengan jawaban dari pihak lapas, sehingga mereka meminta pertemuan ulang dan menuntut akan mengerahkan massa lebih banyak.
"Masih akan ada pertemuan lanjutan, tidak tahu mereka berkelit banyak alasan, sehingga negoisasi kita lama sekali di dalam. Kita tidak akan berhenti untuk memperjuangkan ini, apabila terjadi kezaliman lagi kami akan mengerahkan masa lebih banyak lagi. Jika kami tidak bisa mengerahkan massa kita akan bentuk tim khusus untuk memburu mereka," ujarnya.
Peristiwa ini bermula dari beredarnya kabar pemukulan seorang narapidana teroris di dalam Lapas. Selain menerima pukulan, narapidana itu juga dilempari batu.
"Dilempar dan dipukul oleh sipir itu biasa, kalau di Lapas sipir kan seperti super hero dan merasa paling hebat," ucapnya.
Sementara itu Kabid kegiatan kerja Lapas Kelas I Lowokwaru Efendi Yulianto membantah terjadinya pemukulan terhadap narapidana oleh sipir.
"Katanya ada pemukulan, padahal tidak ada pemukulan terhadap ikhwan mereka," tegasnya.
Akibat terjadinya kericuhan di dalam Lapas Lowokwaru, Sabtu (8/8), sembilan narapidana terorisme dipindah dari Lapas Lowokwaru ke Laps lain di Jatim, yakni Lapas Lumajang, Madiun, Pamekasan, Sidoarjo, dan Probolinggo.
Proses evakuasi narapidana terorisme dari Lapas Kelas I Lowokwaru berjalan tegang, Sabtu (8/8) malam hingga Minggu (9/8) dini hari. Sembilan narapidana tersebut diboyong menggunakan dua mobil Baracuda Brimobda Ampeldento, serta satu unit mobil panser dan satu kendaraan tahanan dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan petugas Brimob. (Luh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
1.300 narapidana Dibui di Penjara Super Maximum dan Maximum Security Nusakambang

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

375 Ribu Napi Dapat Remisi saat HUT ke-80 RI, Negara Hemat Pengeluaran untuk Uang Makan Sampai Rp 639 Miliar

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Jenguk Suami di Lapas, Istri Nekat Selundupkan Paket Nasi Bungkus Isi Sabu

16 Napi Pengendali Prostitusi Anak Lewat Open BO Dari Lapas Cipinang Dipindah ke Lapas Nusa Kembangan

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

PSI DKI Usul Pramono Kirim Anak Tawuran ke Barak, Tiru Kebijakan Dedi Mulyadi

2 Mobil Pasok Puluhan Senjata Tajam Geng Tawuran Lubang Buaya

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
