Rekan Napi Teroris Desak Sipir Lapas Kelas I Lowokwaru Bertanggung Jawab

Luhung SaptoLuhung Sapto - Minggu, 09 Agustus 2015
Rekan Napi Teroris Desak Sipir Lapas Kelas I Lowokwaru Bertanggung Jawab

Foto ilustrasi napi sedang salat Id (Foto Antara/Syaiful Arif)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih, Nasional-Sebanyak 40 orang yang mengaku sebagai perwakilan umat Muslim di Jawa Timur mendatangi dan menggelar unjuk rasa di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Lowokwaru Kota Malang, Minggu (9/8). Mereka mendesak sipir lapas Kelas I Lowokwaru bertanggung jawab atas tindak kekerasan yang dialami rekan mereka.

"Kami minta dipertemukan dengan sipir atau saya cari sendiri sipir tersebut," kata Koordinator pengunjuk rasa, Muhammad Romli seperti dikutip Antara.

Empat orang perwakilan masuk ke dalam Lapas dengan pengawalan polisi untuk bertemu pihak Lapas Lowokwaru. Setelah melakukan pertemuan dengan pihak Lapas perwakilan Umat Muslim Jatim yang juga rekan narapidana terorisme itu mengaku tidak puas dengan jawaban dari pihak lapas, sehingga mereka meminta pertemuan ulang dan menuntut akan mengerahkan massa lebih banyak.

"Masih akan ada pertemuan lanjutan, tidak tahu mereka berkelit banyak alasan, sehingga negoisasi kita lama sekali di dalam. Kita tidak akan berhenti untuk memperjuangkan ini, apabila terjadi kezaliman lagi kami akan mengerahkan masa lebih banyak lagi. Jika kami tidak bisa mengerahkan massa kita akan bentuk tim khusus untuk memburu mereka," ujarnya.

Peristiwa ini bermula dari beredarnya kabar pemukulan seorang narapidana teroris di dalam Lapas. Selain menerima pukulan, narapidana itu juga dilempari batu.

"Dilempar dan dipukul oleh sipir itu biasa, kalau di Lapas sipir kan seperti super hero dan merasa paling hebat," ucapnya.

Sementara itu Kabid kegiatan kerja Lapas Kelas I Lowokwaru Efendi Yulianto membantah terjadinya pemukulan terhadap narapidana oleh sipir.

"Katanya ada pemukulan, padahal tidak ada pemukulan terhadap ikhwan mereka," tegasnya.

Akibat terjadinya kericuhan di dalam Lapas Lowokwaru, Sabtu (8/8), sembilan narapidana terorisme dipindah dari Lapas Lowokwaru ke Laps lain di Jatim, yakni Lapas Lumajang, Madiun, Pamekasan, Sidoarjo, dan Probolinggo.

Proses evakuasi narapidana terorisme dari Lapas Kelas I Lowokwaru berjalan tegang, Sabtu (8/8) malam hingga Minggu (9/8) dini hari. Sembilan narapidana tersebut diboyong menggunakan dua mobil Baracuda Brimobda Ampeldento, serta satu unit mobil panser dan satu kendaraan tahanan dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan petugas Brimob. (Luh)

Baca Juga:

Pelaku "Teroris Yahudi" Ditangkap

Menhan Israel akan Menindak Tegas “Teroris Yahudi”

#Teroris #Lapas #Tawuran
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
1.300 narapidana Dibui di Penjara Super Maximum dan Maximum Security Nusakambang
Proses pengawalan dan pemindahan dilakukan bersama tim dari dari pengamanan intelijen dan kepatuhan Internal Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan kepolisian dan petugas pemasyarakatan di masing-masing wilayah.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 24 Agustus 2025
1.300 narapidana Dibui di Penjara Super Maximum dan Maximum Security Nusakambang
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
375 Ribu Napi Dapat Remisi saat HUT ke-80 RI, Negara Hemat Pengeluaran untuk Uang Makan Sampai Rp 639 Miliar
Pemberian remisi bukan sekadar pengurangan masa pidana, melainkan juga penghargaan negara kepada warga binaan yang telah menunjukkan perilaku positif selama pembinaan.
Dwi Astarini - Senin, 18 Agustus 2025
375 Ribu Napi Dapat Remisi saat HUT ke-80 RI, Negara Hemat Pengeluaran untuk Uang Makan Sampai Rp 639 Miliar
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Jenguk Suami di Lapas, Istri Nekat Selundupkan Paket Nasi Bungkus Isi Sabu
Lima paket sabu dalam nasi bungkus saat menjenguk suaminya berinisil J di Lapas Kelas IIA Curup, Rejang Lebong, Bengkulu.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 Juli 2025
Jenguk Suami di Lapas, Istri Nekat Selundupkan Paket Nasi Bungkus Isi Sabu
Indonesia
16 Napi Pengendali Prostitusi Anak Lewat Open BO Dari Lapas Cipinang Dipindah ke Lapas Nusa Kembangan
Kronologi pengungkapan praktik prostitusi online (Open BO) yang dikendalikan dari dalam lapas ini terungkap setelah tim dari Polda Metro Jaya dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan melakukan penyelidikan bersama.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
16 Napi Pengendali Prostitusi Anak Lewat Open BO Dari Lapas Cipinang Dipindah ke Lapas Nusa Kembangan
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
PSI DKI Usul Pramono Kirim Anak Tawuran ke Barak, Tiru Kebijakan Dedi Mulyadi
Sampai dengan saat ini, Pemprov DKI telah merancang berbagai macam program dengan tujuan mengatasi tawuran
Dwi Astarini - Jumat, 18 Juli 2025
PSI DKI Usul Pramono Kirim Anak Tawuran ke Barak, Tiru Kebijakan Dedi Mulyadi
Indonesia
2 Mobil Pasok Puluhan Senjata Tajam Geng Tawuran Lubang Buaya
Polisi menemukan puluhan senjata tajam itu diangkut menggunakan dua mobil pribadi yang dibawa para pelaku saat melakukan penggeledahan.
Wisnu Cipto - Jumat, 18 Juli 2025
2 Mobil Pasok Puluhan Senjata Tajam Geng Tawuran Lubang Buaya
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Bagikan