Rajutan Busana Rustini Digemari Pasar Eropa


Rustini menunjukkan karya busana rajutannya, di Mal ITC Depok, Jawa Barat. (Foto: MerahPutih/Noer Ardiansjah)
MerahPutih Keuangan - Banyak jalan menuju Roma, pepatah inilah yang mengilhami Rustini untuk berkarya. Pilihan karya itu dituangkannya melalui rajutan busana.
Rajutan perempuan ini sangat terkenal, yakni dengan pola tanpa sambungan. Dari pola karyanya itulah ia bisa berkeliling Eropa untuk melakukan pameran. Mulai dari Perancis, Belanda, serta Inggris sudah ditapaki perempuan ini. Bahkan, peminat busana rajutan hasil buah karya tangannya itu banyak disukai oleh pejabat penting di negara tersebut.
Ingar bingar musik menyeruak di dalam Mal ITC Depok. Maklum pukul 10.00, pusat perbelanjaan itu sudah ramai dengan pengunjung. Di pojok mal terlihat sejumlah ibu-ibu berkumpul.
Tempat itu bernama UMKM Centre Kota Depok. Ruangan berukuran 10 X 8 meter itu dipenuhi beragam barang. Baik dari makanan, busana, aksesoris hingga benda unik lain hasil kerajinan dari beberapa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) kelompok wanita.
Selain memamerkan hasil karya mereka, rupanya tempat itu menjadi pusat bisnis UKM tersebut. Cukup banyak pembeli yang singgah di tempat kerajinan itu. Mereka membeli beberapa hasil kerajinan, salah satu yang paling banyak diburu adalah busana yang dibuat dari benang tenun alias rajutan.
Dari ramainya pengunjung yang datang, terlihat seorang perempuan sedang asyik merajut. Keasyikan merajut tak membuat wanita berkerudung ini bergeming. Jarum rajutan itu terus menari dengan benang di atas jemari perempuan tersebut. Celana jeans biru, dan kemeja panjang biru dengan jilbab hijau yang membalut tubuhnya sangat serasi.
Keseriusannya dalam merajut itu menggugah merahputih.com untuk berkenalan. Ya, perempuan ini mengaku bernama Rustini. Keahlian menyambung benang menjadi busana tak perlu diragukan lagi. Sangat wajar, karena hampir selama tujuh tahun dirinya sudah merajut.
“Awalnya saya hanya iseng-iseng saja, namanya juga ibu rumah tangga yang tidak punya kerjaan. Kebetulan juga sejak kecil sudah diajari nenek sama ibu untuk merajut. Eh, tidak tahunya sekarang malah ketagihan dan bisa menambah perekonomian keluarga,” katanya mengawali perbincangan kepada merahputih.com di Mal ITC Depok, Jawa Barat, Senin (4/7).
Rustini pun menceritakan kisah pembuatan rajutannya itu hingga berhasil seperti sekarang ini. Rustini, ibu tiga anak ini masih ingat awal 2007 dirinya mulai mencoba merajut. Kala itu kesibukannya sebagai ibu rumah tangga sangat membosankan. Setiap hari dirinya hanya mengantar-jemput anak ke sekolah, memasak, dan kegiatan ibu rumah tangga lain.
Dari kebosanan itu dirinya mencari kegiatan baru. Rustini melihat ada beberapa rol benang rajut di atas lemari kamar. Dari sana pula dia pun mulai mengasah bakat kecilnya tersebut.
“Mulai dari nol lagi saya coba merajut, karena sudah lama tidak melakukan itu. Memang, sih, sekilas terlihat mudah tetapi jika sudah mencoba, rumitnya minta ampun. Butuh kesabaran besar agar merajutnya itu bisa lancar, apalagi membuat pola tertentu membutuhkan konsentrasi penuh,” jelas Rustini.
Berkat ketelatenan itu pula, akhirnya Rustini mulai terbiasa dan tidak sia-sia, segala hasil karyanya bisa dijual hingga ke pasar Eropa.
"Alhamdulillah, justru di luar negeri banyak yang lebih tertarik. Pesanan juga alhamdulillah," pungkasnya. (Ard)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Menilik Kerajinan Tradisional Anyaman Tikar Daun Pandan

Seraung Dipilih Jadi Ikon Pameran Kriyanusa 2024

Inacraft 2023 Tingkatkan Kepedulian Terhadap Ragam Budaya Sulawesi Selatan

Sandiaga Uno Hadiri Pembukaan Inacraft 2023
