Promo Lagu, Duo Srigala Malah Dibuli

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 18 Februari 2015
Promo Lagu, Duo Srigala Malah Dibuli

Pamela Safitri dan Ovi Sovianti (Foto: Instagram)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Celeb - Grup Duo Srigala yang digawangi oleh Pamela Safitri dan Ovi Sovianti memang sangat fenomenal, terlebih lagi dengan ciri khas goyang ‘drible’ hot mereka yang sensual dikabarkan telah mendunia.

Namun goyang drible nampaknya kurang lengkap jika tanpa diringi dengan single andalan mereka yang bertajuk ‘Abang Goda’.

Ibarat pepatah ‘Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin yang menerpanya’, hal itu lah yang dialami oleh Duo Srigala saat ini. Pasalnya ditengah popularitasnya yang tengah meroket, banyak pula pihak-pihak yang diduga iri dengan popularitas Duo Srigala hingga melakukan bullying pada Pamela dan Ovi. (Baca: 4 Fakta Heboh Duo Srigala)

Seperti yang belum lama ini terjadi, sebuah foto promo lagu yang diunggah oleh Pamela Safitri di akun instagramnya @pamelasafitri. Alih-alih ingin melakukan promosi single andalan Duo Srigala yang bertajuk ‘Abang Goda’ namun malah bullying yang didapat.

“Kita Bayar buat dada lu bukan buat lagu lu”, tulis seorang pengikut Duo Srigala di Instagram.

“Mana ada yang suka sama lagunya, yang ada juga suka liat goyangan sama tok***nya”, Tulis pengikut lainnya. (Baca: Pamela Safitri ‘Duo Srigala’ Dikenal Ramah Dengan Fans)

Komentar para pengguna instagram tersebut seakan menunjukan bahwa Duo Srigala tak memiliki kualitas dalam bermusik melainkan hanya pamer sensualitas yang dimiliki oleh Pamela dan Ovi, namun apapun itu, masyarakatlah yang menilai baik buruknya  seiring dengan berjalannya waktu. Tapi terlepas dari hal itu, grup Duo Srigala memang patut diacungi jempol, pasalnya mereka berhasil meraih popularitas di ketatnya industri hiburan tanah air bahkan telah mendunia hanya dalam waktu yang cukup singkat. 

#Bullying #Ovi Sovianti #Pamela Safitri #Heboh Duo Srigala
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan, bahwa kasus bullying tak boleh terulang kembali. Hal itu berkaca dari kasus ledakan SMAN 72 Jakarta.
Soffi Amira - 1 jam, 20 menit lalu
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Indonesia
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan
KPAI menyoroti masih adanya kecenderungan masyarakat menormalisasi perilaku bullying dengan anggapan seperti itu hanya bercanda atau hal yang biasa di antara anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - 1 jam, 21 menit lalu
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan
Indonesia
Berkaca dari Kasus Ledakan di SMA 72, Pramono Harap Tak Ada Lagi Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah
Pramono enggan berkomentar langsung terkait dugaan bahwa pelaku ledakan di SMA Negeri 72 merupakan korban bullying
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 November 2025
Berkaca dari Kasus Ledakan di SMA 72, Pramono Harap Tak Ada Lagi Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah
Indonesia
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Polisi kini menyelidiki dugaan bullying yang menjadi motif di balik ledakan SMAN 72 Jakarta.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Indonesia
Sosok Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Alami Bullying dan Terpengaruh Konten Kekerasan
Sosok pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta diduga merupakan siswa sekolah tersebut. Ia juga disebut mengalami bullying.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Sosok Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Alami Bullying dan Terpengaruh Konten Kekerasan
Indonesia
Bullying Kembali Terjadi di Sekolah Swasta Jakarta, DPRD DKI Sudah Terima Aduan Orang Tua Korban
Kasus bullying kini kembali terjadi di sekolah swasta, tepatnya Gandhi School Ancol. DPRD DKI Jakarta sudah menerima aduan orang tua korban.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
Bullying Kembali Terjadi di Sekolah Swasta Jakarta, DPRD DKI Sudah Terima Aduan Orang Tua Korban
Indonesia
Nyawa Angga Melayang Buntut Bullying Ganas di Grobogan, Polisi Diminta Profesional dan Transparan
Kasus ini menjadi sorotan media setelah Angga Bagus Perwira (12), siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, meninggal dunia pada Sabtu (11/10) di kelas
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Nyawa Angga Melayang Buntut Bullying Ganas di Grobogan, Polisi Diminta Profesional dan Transparan
Indonesia
Seorang Siswa SMPN 1 Geyer Grobogan Meninggal Akibat Perundunga, 10 Guru Diperiksa Polisi
Penyidik masih melakukan gelar perkara sebelum menentukan tersangka dengan tetap mempertimbangkan sistem perlindungan anak
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Seorang Siswa SMPN 1 Geyer Grobogan Meninggal Akibat Perundunga, 10 Guru Diperiksa Polisi
Indonesia
Siswa SMPN I Geyer Grobogan Meninggal Diduga Karena Perundungan, Kepala Sekolah Harus Tanggung Jawab
Angga ditemukan tidak bernyawa di ruang kelas VII pada Sabtu (11/10), sekitar pukul 11.00 WIB.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Siswa SMPN I Geyer Grobogan Meninggal Diduga Karena Perundungan, Kepala Sekolah Harus Tanggung Jawab
Indonesia
Cegah Perundungan, Legislator: Stop Normalisasi Kekerasan, Termasuk yang Dibungkus Candaan
Nduk Nik menilai perundungan bukan hanya melukai korban secara fisik dan psikis, tetapi juga mencerminkan darurat empati di kalangan anak-anak dan remaja.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 29 Juli 2025
Cegah Perundungan, Legislator: Stop Normalisasi Kekerasan, Termasuk yang Dibungkus Candaan
Bagikan