Program Wajib Belajar 9 Tahun Menyampingkan Warga di Daerah

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 06 Oktober 2015
Program Wajib Belajar 9 Tahun Menyampingkan Warga di Daerah

Seorang siswa sekolah dasar sedang menghormat di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. (Foto: MP//Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Peristiwa - Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) meminta Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan perkara uji materi Undang-undang Sisdiknas, terkait ajuan program wajib belajar 12 Tahun. Program belajar 9 tahun harus ditingkatkan karena menyampingkan warga negara yang tinggal di daerah-daerah, terutama daerah tertinggal dan terbelakang.

Manajer Program Network JPPI Rubiatul Adawiyah mengatakan, MK harus memerhatikan sistem pendidikan saat ini dijalankan melalui program wajib belajar 9 tahun. Program wajib belajar 9 tahun tersebut harus diubah dan menggantinya dengan program wajib belajar 12 tahun bagi setiap warga negara.

Program wajib belajar 9 tahun kurang maksimal. Program tersebut menimbulkan ketidakmerataan pendidikan yang terjadi di masyarakat.

"Kalau tidak diubah, maka setiap warga negara hanya mendapatkan program wajib belajar yang dibiaya pemerintah, dari sekolah dasar (SD) sampai pada tingkat SMP, sedangkan SMU/SMK sederajat tidak termasuk program wajib belajar tersebut," ujar Rabiatul Adawiyah, saat diskusi tentang judicial review Undang- undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), di Kantor ICW, Jalan Kali Bata Timur, Jaksel, Selasa (6/10).

Masih kata Rubiatul, program wajib belajar 9 tahun menyampingkan warga di daerah-daerah yang tertinggal serta terbelakang. Generasi penerus bangsa dari daerah tidak bisa berkompetisi dalam bidang pendidikan dengan warga di perkotaan dengan perekonomian lebih maju, serta kesadaran terhadap pendidikan lebih tinggi.

"Menyikapi kondosi tersebut, maka diperlukan adanya terobosan hukum yang bisa dijadikan sebagai dasar hukum, untuk melaksanakan program wajib belajar dengan menpertimbangkan melalui filosofis, sisiologis, dan historis hukum," kata Rubiatul.

Seperti diketahui, pada tanggal 5 September 2014 lalu, JPPI telah mengajukan permohonan judicial review atau uji materi Undang- undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yang pada pokoknya mempersoalkan tentang dasar konstitusional pemberlakuan program wajib belajar 9 tahun. Para pemohon memandang, program pembelajaran wajib 9 tahun yang kini dijalankan pemerintah telah dianggap usang dan ketingalan zaman. (gms)

 

Baca Juga:

  1. JPPI Pertanyakan Putusan MK Terkait Uji Materi UU Sisdiknas
  2. Polisi Cilik Lampung Ucapkan Selamat Hardiknas
  3. Peringati Hari Pendidikan Nasional, Banyak Harapan di Balik #Hardiknas
  4. Sok Sibuk Urus UN, Disdik DKI Tidak Rayakan Hardiknas
  5. Diknas DKI Jakarta Tak Pernah Usulkan Pengadaan Buku Trilogi Ahok
#JPPI #Rubiatul Adawiyah #Sistem Pendidikan #Wajib Belajar 12 Tahun #Wajib Belajar 9 Tahun #Fasilitas Sekolah
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Ini Alasan DPR RI Minta Gubernur Jabar Kaji Ulang Aturan Jam Masuk Sekolah Pukul 06.00 WIB
Kenyamanan dalam belajar juga tidak terpikirkan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Ini Alasan DPR RI Minta Gubernur Jabar Kaji Ulang Aturan Jam Masuk Sekolah Pukul 06.00 WIB
Indonesia
DPRD DKI Minta Sekolah di Jakarta Transparan Soal Aliran Dana Uang Sewa Kantin
Jika memang ada aturan yang menyatakan kantin sekolah itu gratis, dirinya sepenuhnya mendukung
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 November 2024
DPRD DKI Minta Sekolah di Jakarta Transparan Soal Aliran Dana Uang Sewa Kantin
Indonesia
PSI DKI Pertanyakan Mandeknya Realisasi Anggaran untuk Rehabilitasi 27 Gedung Sekolah
Proses belajar mengajar di sekolah yang harusnya direhab menjadi terdampak
Angga Yudha Pratama - Senin, 29 Juli 2024
PSI DKI Pertanyakan Mandeknya Realisasi Anggaran untuk Rehabilitasi 27 Gedung Sekolah
Lifestyle
Playhouse Academy Perkenalkan Layanan Pengembangan Anak Terintegrasi
Playhouse Academy memperkenalkan Child Development Center untuk anak-anak dengan neurodivergent.
Soffi Amira - Rabu, 07 Februari 2024
Playhouse Academy Perkenalkan Layanan Pengembangan Anak Terintegrasi
Indonesia
Ombudsman Dorong Polri Lakukan Evaluasi Sistem Pendidikan di Kepolisian
Anggota Ombudsman RI Johanes Widijantoro meminta Polri segera mengevaluasi sistem pendidikan di kepolisian.
Mula Akmal - Kamis, 03 Agustus 2023
Ombudsman Dorong Polri Lakukan Evaluasi Sistem Pendidikan di Kepolisian
Fun
Mengapa Universitas Kelas Dunia Memperhatikan Ekstrakurikuler?
Universitas kelas dunia tidak hanya mempertimbangkan soal pendidikan.
Andreas Pranatalta - Selasa, 27 September 2022
Mengapa Universitas Kelas Dunia Memperhatikan Ekstrakurikuler?
Bagikan