Presiden Jokowi Undang Pebisnis Singapura Berinvestasi di Indonesia
Presiden Jokowi memaparkan kinerja dan tantangan sektor ekonomi dalam acara Silaturahim dengan Dunia Usaha yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di JCC, Jakarta (foto Antara)
MerahPutih, Bisnis-Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Singapura selama dua hari, Selasa (28/7) dan Rabu (29/7) dalam rangka mengundang para investor Negeri Singa itu untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Di depan para pejabat tinggi pemerintah dan pejabat perusahaan, termasuk kepala eksekutif DBS (Bank Singapura) dan Wilmar International, mantan pengusaha mebel ini menyatakan saat ini adalah waktu terbaik untuk "meraup keuntungan besar" dengan melakukan investasi di Indonesia, negara dengan jumlah populasi keempat terbesar di dunia.
"Dunia (saat ini) tampak penuh ketidakpastian dan risiko. Apa maksud semua ini? Kita harus melihat sejarah untuk membuktikan bahwa mereka yang berhasil menangkap (peluang), mereka yang datang lebih awal, akan menjadi pihak yang akan meraup keuntungan besar," ujar Joko Widodo dalam sebuah forum bisnis di Singapura, seperti dikutip VOAIndonesia, Rabu (29/7).
Presiden Jokowi mendesak para investor asing untuk tidak melewatkan kesempatan dengan melakukan lebih banyak investasi di ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Indonesia membutuhkan investasi asing untuk membantu membiayai proyek berbagai proyek infrastruktur, menutup defisit anggaran berjalan, serta menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi.
Investasi asing langsung (FDI) masih menjadi tumpuan ekonomi Indonesia, di mana FDI pada kuartal kedua meningkat 18,2 persen dari tahun lalu, laju peningkatan tercepat sejak 2013.
Namun, pasar masih meragukan kemampuan Jokowi untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sementara ia harus berjuang mengatasi perpecahan di dalam partai politik koalisinya, serta sengketa yang terjadi di antara sesama lembaga pemerintahan.
"Ya memang benar, (saya akui) kami masih memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di Indonesia," ujar Presiden Jokowi, yang juga mantan pengusaha mebel ini." Jokowi kemudian menambahkan, "Tetapi sebagai pengusaha kita tahu, ada risiko yang harus ditanggung, ketika kita ingin meraih keuntungan."
Hari ini Presiden Jokowi meninggalkan Singapura dan langsung bertolak ke Semarang, Jawa Tengah. Di Semarang, Presiden Jokowi dijadwalkan akan menghadiri peluncuran produksi bus besar BRT sebanyak 1.000 unit, di pabrik karoseri, Ungaran. Selain itu, pada Rabu (29/7) malam ini, Presiden Jokowi dijadwalkan akan memberikan pembekalan calon perwira remaja akademi TNI/Polri, di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang. Hari Kamis (30/7) besok, Presiden Jokowi akan menghadiri wisuda prasetya perwira TNI/Polri, di Akpol, Semarang. (Luh)
Baca Juga:
Inggris akan Danai Proyek Infrastruktur Pemerintahan Jokowi
Presiden Jokowi akan Hadiri Rembuk Nasional Kreatif I 2015 di ICE
Jokowi akan ke Singapura, Menko Sofyan Temui Menteri Singapura
Bagikan
Berita Terkait
Pintu-Blockvest Bongkar Kunci Sukses Bagi Mahasiswa yang Ingin Jadi Jutawan Lewat AI dan Blockchain
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Genius Act Stablecoin dan Tokenisasi RWA Dinilai Bakal Jadi 'Game Changer' Kripto 5 Tahun ke Depan
Tahap Pertama, Mobil Buatan Jepang Disasar Pakai BBM Bioetanol 10 Persen
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Ford Kembali Bangun Pabrik di Indonesia, Belum Akan Masuk ke Mobil Listrik
Bali Bakal Kendalikan Investor Asing, Rental Kendaraan dan Villa Bakal Ditertibkan
Soroti Rencana Investasi Danantara, Legislator PKB Ingatkan Nasib Peternak Broiler yang Gulung Tikar
Danantara Rencana Investasi Rp 20 T untuk Peternakan Ayam, DPR Minta Pengkajian Mendalam
Toyota Bakal Gelontorkan Rp 1,6 Trilun di Proyek Hilirisasi Timah dan Tembaga