Polisi Selidiki Kematian 2 Pasien RS Siloam Diduga Akibat Obat Bius


Ilustrasi perawatan di rumah sakit (Foto: Antara)
MerahPutih Nasional - Polda Metro Jaya saat ini tengah menyelidiki atas kasus kematian dua orang pasien RS Siloam Karawaci, Tangerang, yang diduga akibat tertukarnya obat bius (Buvanest Spinal) dengan obat untuk pendarahan (Asam Tranexamat).
Hal tersebut dipaparkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (3/3)
"Untuk kasus RS Siloam ini, kami lihat ada masyarakat, korban yang sampai meninggal dunia, untuk itu maka kami akan selidiki," kata Kombes Pol Martinus Sitompul
Disebutkan pula oleh Kombes Pol Martinus, pihak kepolisian juga menelisik terkait tertukarnya obat bius dengan obat antipendarahan yang diduga menjadi penyebab kematian dua pasien RS Siloam Karawaci tersebut.
Ia mengatakan,"Berkaitan obat-obatan, apakah dalam hal ini obatnya salah atau ada yang tertukar itu juga kita selidiki," ujar Kombes Pol Martinus Sitompul.(Baca Juga: Perkuat Puskesmas)
Terkait dengan hal tersebut, di tempat terpisah Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto menegaskan bahwa dirinya telah membentuk tim untuk menyelidiki kasus tersebut.
Heru Pranoto mengatakan, tim penyelidik akan memfokuskan penyelidikan terhadap dua hal yakni terkait penanganan pasien yang meninggal, juga obat yang diduga sebagai penyebab kematian korban.
Lebih lanjut ia mengatakan "Yang diselidiki ya mekanisme operasinya, sebelum dan setelah operasi. Kemudian obat-obatannya juga kita cek, apakah sesuai obat yang diberikan itu atau tidak," tutur Kombes Pol Heru Pranoto.
Saat ditanya perihal apakah penyelidikan nantinya juga akan memeriksa pihak-pihak baik dari RS Siloam maupun dari Kalbe Farma, perusahaan farmasi yang memproduksi obat tersebut.
Heru Pranoto menjawab bahwa pihaknya kini masih mengumpulkan data-data penyelidikan lebih dahulu, namun tidak menutup kemungkinan kedua pihak akan diselidiki jika ditemukan adanya kelalaian.
"Nantinya kalau yang lalai di Kalbe ya Kalbe yang diperiksa, kalau di RS Siloam ya RS Siloam yang kita periksa," pungkas Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya tersebut. (man)
Bagikan
Berita Terkait
Tekor! Indonesia Impor Obat Rp 176 Triliun Tapi Ekspor Cuma Rp 6,7 Triliun

TNI Masuk Bisnis Obat, Komisi I Anggap Bukan Pelanggaran Dwifungsi ABRI

BPOM Minta Bantuan Polri Melawan Mafia Obat dan Skincare Ilegal

Efek Samping Umum dan Jangka Panjang Penggunaan Omeprazole

31 Tahun Beroperasi, 'Niu An Cong' Kini Hadir di Indonesia

Apa itu Doping? ini Jenis dan Efek Sampingnya

Mudik, Jangan Lupa bawa 5 Obat ini

Obat Herbal Semakin Banyak Digunakan Pada Hewan

Stok Menipis, Kemenkes Tambah Obat-obatan untuk Jemaah Haji Jelang Wukuf

BPOM Sebut Obat Praxion Aman Dikonsumsi
