Polda Tegaskan Tidak Ada Bentrokan Antara FPI dengan Banser

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 18 April 2017
Polda Tegaskan Tidak Ada Bentrokan Antara FPI dengan Banser
Ratusan massa FPI tengah melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta. (MP/Deri Ridwansah)

Polda Metro Jaya menegaskan tak ada bentrokan di wilayah Kramat Lontar, Jakarta Pusat, antara massa FPI dengan Banser seperti yang ramai di media sosial.

"Akan ada kegiatan istigasah di sebuah rumah. Ini hanya kesalahpahaman. Kemudian ada Panwas melihat di situ ada informasi. Panwas dihalang-halangi, makanya Banser datang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (18/4).

Saat ini, kasus itu juga telah diselesaikan oleh jajaran Polres Metro Jakarta Pusat. "Hanya salah paham saja," kata Argo.

Adapun kejadian itu bermula dini hari tadi sekitar pukul 01.20 WIB di Jalan Kramat Lontar 95, Kelurahan Kramat, Jakarta Pusat, saat seorang ketua DPP Fatayat NU, Ita tengah melakukan persiapan istigasah, yang rencananya akan digelar malam ini sekitar pukul 19.00 WIB.

Saat itu, rumah Ita didatangi oleh seorang Panitia Pengawas Kecamatan Senen bernama Laily. Laly lantas mempertanyakan perihal kegiatan istigasah kepada Ita.

"Ibu Laly memperingatkan agar istigasah sesuai kesepakatan peraturan Pilkada di masa tenang. Boleh menggelar istigasah, namun tidak boleh membagi-bagikan sembako. Karena terindikasi bermuatan politik," kata Argo.

Tidak lama kemudian sekitar pukul 01.45 WIB, datang sejumlah orang mengenakan seragam pakaian GP Ansor masuk ke Jalan Kramat Lontar Raya.

"Mereka berniat akan memastikan kebenaran bahwa ada informasi warga di sekitar menghalangi kegiatan Ibu Ita untuk istigasah," kata Argo.

Saat itu, warga sekitar beranggapan bahwa ada kelompok GP Ansor akan menyerang kampungnya sehingga menimbulkan keributan antara warga Jalan Kramat Lontar dengan kelompok GP Ansor.

"Di situ tempat tinggal Buya Abdul Majid sebagai Ketua Laskar FPI DKI sehingga kejadian tersebut berkembang karena FPI merasa akan diserang oleh GP Ansor," kata Argo.

Karena merasa kalah massa, kemudian kelompok GP Ansor mundur dan tidak melakukan gerakan apa pun, hanya berkumpul di markas GP Ansor.

"Kemudian pada pukul 02.00 WIB, datang massa dari FPI kurang lebih 100 orang dengan menggunakan kendaraan roda 2 di rumah Buya Abdul Majid dan melakukan kegiatan salawatan dengan duduk-duduk menutup jalan.

Polisi lalu datang untuk membubarkan dan menghalau massa. Polisi juga berusaha menenangkan kedua belah pihak.

"Pukul 04.00 WIB massa FPI dan warga masyarakat Jalan Kramat Lontar mulai membubarkan diri dengan tertib," tandas Argo. (Ayp)

Baca berita terkait FPI lainnya di: FPI: Teror Terhadap Rizieq Di Cawang Sudah Disetting

#GP Ansor #Pilgub DKI 2017
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan