Pilkada Serentak Minimalisir Konflik


Menko Polhukam Tedjo Edhi Purdijanto (kanan), Mendagri Tjahjo Kumolo (tengah) dan Menkumham Yasonna Laoly (kiri) saat menghadiri pembukaan Rapat Kerja Persiapan Pilkada Serentak 2015 yang diselenggara
MerahPutih, Politik-Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak dapat meminimalisir potensi konflik di daerah. Sebab, pelaksanaan Pilkada serentak menutup kemungkinan adanya mobilisasi massa.
"Karena semuanya serentak, sehingga tidak mungkin adanya mobilisasi," kata Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy di Jakarta, Selasa (12/5).
Menurut Lukman konflik terjadi karena mobilisasi massa. Selain itu, sambung Lukman, pengerahan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai tim sukses dan minimnya pengamanan.
Namun, ketiga penyebab konflik tersebut sudah bisa diantisipasi. Yakni, pengerahan PNS sudah dilarang. Bahkan, sanksinya dapat membatalkan pencalonan.
"Hanya itu saja kemungkinan terjadi kekerasan di bawah, aparat kepolisian minim karena harus berbagi dengan daerah-daerah yang lain," tandasnya. (mad)
Bagikan
Berita Terkait
Anutin Charnvirakul Jadi PM Baru Thailand, Keluarga Thaksin Shinawatra Menyingkir ke Dubai

KPU Tunggu Aturan Baru dari DPR dan Pemerintah Terkait Putusan MK tentang Jadwal Pemilu dan Pilkada

Banyak Kepala Daerah Terjerat Korupsi, Komisi II DPR: Pilkada Harus Lewat DPRD

Partai Buruh Dukung Pemisahan Pemilu dan Pilkada, Putusan MK Mengikat

Panggung Politik Suryadharma Ali Ketum Partai Sampai 2 Kali Menteri

Mantan Menag dan Ketum PPP Suryadharma Ali Meninggal, PPP Perintahkan Kader Gelar Salat Gaib

Partai Tengah Lagi Bikin Strategi Simulasi Pemilu dan Pilkada

Cak Imin Usul Pilkada Dipilih DPRD, Komisi II DPR: Sesuai Koridor Konstitusi

Kaesang Gagas Pemilihan Raya, PSI Jakarta: Menjawab Keresahan Anak Muda untuk Berpolitik

Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Mulai 2029, MK: Agar Fokus dan Tak Tambah Beban Kerja
