Pidato Fenomenal Marco Rubio Tidak Surutkan Dukungan

MerahPutih Amerika - Banyak orang akan merasa pesimis bahwa Marco Rubio akan menang dalam pemilihan presiden Amerika nanti. Terlebih setelah mendengar pidato fenomenalnya yang mengungkap asal-usulnya. Namun pesimis itu dibantah pendukungnya dan beberapa analis.

Pendukung Marco Rubio menepis kekhawatiran tentang posisi polling yang menengah dan relatif menipis setelah masyarakat mendengar pidatonya. Alfredo Ortega, kepala staf untuk kota Doral, Florida mengatakan, ia percaya karena Rubio adalah "politisi fenomenal", ia bisa mengatasi banyak rintangan. (Baca: Hillary Clinton Resmi Jadi Calon Presiden AS 2016)

"Saya benar-benar percaya sekarang adalah waktu yang tepat," kata Ortega kepada CNN pada acara pidato tersebut. "Saya positif dia akan mengubah arah dukungan dan dia akan menjadi presiden." (Baca: Geger Penolakan Hillary Clinton Sebagai Calon Presiden AS)

Ortega adalah seorang keturunan Venezuela-Amerika yang datang ke Amerika 11 tahun yang lalu. Dirinya mengatakan telah melihat kemampuan Rubio untuk memenangkan dukungan. Ortega juga sangat terkesan dengan pidato Rubio. Katanya, dia akan segera menelepon untuk mendaftar sebagai sukarelawan kampanye Rubio.

Menurut  seorang perencang strategi Greetings Of Peace (GOP) yang dikutip dari CNN Selasa lalu (14/4), Rick Wilson, yang akan membantu Rubio mengatasi kondisi "statis" di lapangan saat ini adalah karena ia memiliki keuntungan lebih disbanding calon yang sudah diumumkan sebelumnya, seperti Ted Cruz dan Senator Rand Paul dari Kentucky.

"Marco Rubio memiliki kefasihan tertentu, dan kemampuan untuk berhubungan dengan pemilih, dan ini akan menjadi salah satu yang pertama mendapat perhatian lebih dari khalayak yang lebih luas. Ketika orang-orang yang belum melihat Marco berbicara dan akhirnya melihat Marco berbicara, mereka akan berdiri dan berkata, 'Whoa, apa yang telah saya lewatkan'," kata Wilson.

Tes pertama sebagai kandidat resmi bersama calon yang telah diumumkan sebelumnya akan dilakukan akhir pekan ini, ketika ia bergabung dengan GOP di Republican Leadership Summit. Sebelum itu, dia akan mengunjungi New York City untuk penggalangan dana pada hari ini (16/4), setelah sebelumnya menghabiskan waktu di Washington utnuk fokus pada urusan senat.