Pesan Menteri Jonan untuk Dirut KAI


Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat peluncuran KAI Recipe, Selasa (17/3) berpesan kepada Dirut KAI, ada dua hal yang harus direncanakan pemecahan jalur kereta api. (Foto:MerahPutih/Arie Majorca)
Merahputih Nasional- Kereta Api Indonesia (KAI) sudah ada sejak tahun 1984, saat Indonesia masih dalam era kolonial. Moda transportasi kereta api awalnya melayani angkutan penumpang dan barang sepanjang 8000 kilometer. Namun angkutan transportasi kereta itu sudah sangat dikenal bahkan diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya yang bertempat tinggal di pulau Jawa dan Sumatera.
Perkembangan transportasi ini maju melesat tinggi. Tapi masih saja ada kendala di dalamnya. Hal inilah yang dituturkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang ditemui merahputih.com di Kampus UI Salemba, Jakarta, Selasa (17/3). (Baca: Dua Kunci Sukses Menteri Jonan)
"Pembebasan lahan adalah hal yang paling sulit dalam pembangunan jalur kereta api. Terutama jalur untuk menuju Bandar Soekarno Hatta. Saya punya saran buat Dirut KAI untuk mengatasi hal ini. Caranya adalah satu kepala keluarga yang rumahnya digusur dijadikan pegawai. Ada 1700 kepala keluarga yang akan dipekerjakan di sini. Selanjutnya, buatlah prasasti nama-nama mereka yang dibubuhi tanda tangan Presiden. Sehingga mereka merasa dihargai," Papar Jonan. (Baca: Jonan: Modal Setengah Bungkus Rokok Saya Jadi Menteri)
Menteri Jonan menambahkan transformasi akan terus berjalan karena dunia akan terus berubah tanpa henti. (cpy)
Bagikan
Berita Terkait
Solo Masuk Daftar 10 Kota dengan Biaya Transportasi Termahal, Dishub Beri Respons

Legislator PKB Minta Pemerintah Penuhi Tuntutan Driver Ojol

Proses Pendinginan, Bangkai Kapal Barcelona Terapung di Laut Dikawal Patroli PLP Bitung

Kemenhub: Seluruh Korban Selamat dan Meninggal Kapal Barcelona Sudah Ditemukan

Penerbangan Citilink dan Batik Air dari Halim Dikurangi, Sebagian Dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta

Ingat! Penerbangan Batik Air dan Citilink Pindah Bandara per 1 Agustus, Jangan Sampai Salah

Satgas Khusus Dibentuk Untuk Berantas Layangan Perusak Penerbangan di Soekarno-Hatta

Manifest KMP Tunu Pratama Jaya Diduga Tak Valid, Pengawasan Kemenhub Dipertanyakan

KMP Tunu Pratama Jaya Terakhir Dicek Sebulan Sebelum Tenggelam, Menhub Pastikan Hasilnya Laik

Kemenhub Perintahkan Optimalkan Golden Time Cari Korban KMP Tunu Pratama Jaya
