Pesan Menag Lukman dalam Gerak Jalan Kerukunan Beragama Nasional

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Minggu, 06 November 2016
Pesan Menag Lukman dalam Gerak Jalan Kerukunan Beragama Nasional

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat Gerak Jalan Kerukunan Umat Beragama, Car Free Day Jakarta, Minggu (6/11). (Foto: MerahPutih/John Abimanyu)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Kementerian Agama menggelar acara Gerak Jalan Kerukunan Beragama Nasional yang melibatkan seluruh umat lintas agama, di Car Free Day Jakarta. Gerak Jalan Kerukunan Beragama Nasional ini dalam rangka memperingati ulang tahun Prisadha Budha Dharma Niciren SyoSyu Indonesia (NSI) Niciren Syosyu.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, acara ini menyimpan pesan damai kepada masyarakat untuk menjaga kerukunan antarumat beragama. 

"Saya merasa bersyukur pagi hari ini kita bisa hadir di sini dalam rangka gerak jalan kerukunan dalam rangka memperingati ulang tahun Syosyu. Gerak jalan kerukunan ini tidak hanya semata menjaga kerukunan antarumat beragama, tetapi juga dapat menjaga stamina dan kesehatan. Namun, tidak kalah penting ini dimkasudkam agar kerukunan tetap bisa kita jaga serta dapat terpelihara dengan baik," kata Menag Lukman Hakim saat ditemui di depan kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (6/11).

Menurut Lukman, kerukunan antarumat beragama sebenarnya sudah menjadi karakter bangsa. Indonesia sebagai bangsa yang besar telah memiliki keragaman tersebut.

"Kerukunan menjadi sesuatu yang tidak asing bagi kita. Namun kita tetap harus menjaga, mempertahankan, dan merawat agar selalu kuat dalam menghadapi suatu masalah," tuturnya.

Lukman menjelaskan, agama menjadi faktor penting untuk tetap rukun dan tetap utuh.

"Saya sering mengatakan di banyak kesempatan, dari pada menggunakan agama untuk menilai perilaku orang lain kepada kita, lebih baik menggunakan agama untuk bersikap lebih baik dan santun kepada orang lain," jelasnya.

Menag Lukman melanjutkan, kerukunan sering kali ini terganggu karena kita menggunakan agama sebagai patokan menilai kepada seseorang.

"Sebaiknya, agama menjadi landasan bagi kita untuk bersikap pada orang lain," ucapnya.

Pada hakikatnya, keberagaman adalah pegangan hidup kepada Tuhan. Bagaimana setiap manusia bisa saling menghormati dan menghargai perbedaan dengan orang lain.

"Apabila kita menghormati dan menghargai pihak lain dan tidak menuntut untuk dipahami dan dihargai, kita tentu bisa yakin bahwa kita bisa hidup rukun damai toleransi di tengah keberagaman masyarakat," tandasnya. (Abi)

BACA JUGA:

  1. Jelang Pilkada DKI, Jokowi Minta Tokoh Agama Ikut Dinginkan Suasana
  2. Isbedy Stiawan: Keragaman Budaya Adalah Berkah
  3. Si Gale-gale Bagian dari Keberagaman Wayang Nusantara
  4. GMJ akan Serbu Mabes Polri Terkait Dugaan Penistaan Agama oleh Ahok
  5. Tokoh Agama Budha: Kerukunan Agama di Indonesia Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
#Kerukunan Umat Beragama #Menag Lukman Hakim Saifuddin
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Polri Harus Menjadi Sahabat Umat Beragama, Tanda Negara Hadir Melalui Sentuhan Kemanusiaan
Polri bukan hanya menjadi penjaga keamanan, namun juga sahabat umat dalam keseharian.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 14 Juli 2025
Polri Harus Menjadi Sahabat Umat Beragama, Tanda Negara Hadir Melalui Sentuhan Kemanusiaan
Indonesia
Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap
Warga yang melakukan pembubaran beralasan rumah itu dijadikan tempat ibadah tanpa izin.
Wisnu Cipto - Selasa, 01 Juli 2025
Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap
Indonesia
Pramono Tegaskan Jakarta Inklusif bagi Semua Umat
Jakarta sebagai kota majemuk, baik dari segi identitas, suku, maupun budaya, sudah sepantasnya bersama-sama menciptakan suasana yang mendukung keberagaman antarumat beragama.
Dwi Astarini - Minggu, 04 Mei 2025
Pramono Tegaskan Jakarta Inklusif bagi Semua Umat
Indonesia
Paus Fransiskus Teken Deklarasi Istiqlal Bersama para Tokoh Agama, ini 4 Poinnya
Deklarasi Bersama ini dilatari adanya krisis global.
Dwi Astarini - Kamis, 05 September 2024
Paus Fransiskus Teken Deklarasi Istiqlal Bersama para Tokoh Agama, ini 4 Poinnya
Indonesia
Kunjungan Paus ke Indonesia, DPR Sebut sebagai Bukti Indonesia Tempat Terbaik Toleransi Beragama
Kunjungan Paus Fransiskus mencerminkan Indonesia sebagai tempat yang harmonis antarumat beragama.
Dwi Astarini - Rabu, 04 September 2024
Kunjungan Paus ke Indonesia, DPR Sebut sebagai Bukti Indonesia Tempat Terbaik Toleransi Beragama
Bagikan