Pertahankan Trah, Pangeran Diponegoro Miliki Istri Lebih dari Satu


Lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro. (Foto Ist)
MerahPutih Budaya - Demi mempertahankan trah atau keturunan, Sang Panglima Perang Jawa, Pangeran Diponegoro diketahui memiliki istri lebih dari satu dan beberapa selir.
Hal tersebut mencuat ketika salah seorang sejarawan terkemuka melakukan penelitian puluhan tahun terkait Sang Pangeran Goa Selangor.
"Dia memiliki tujuh orang istri yang sah sepanjang hidupnya, dan beberapa selir," ucap Peter Brian Ramsay Carey (67), sejarawan asal Inggris yang kini tinggal di Serpong, Tangerang, Kamis (11/2).
Berdasarkan penelitiannya, lelaki yang lahir di Rangoon, Burma itu pun berhasil menelurkan buku "Kuasa Ramalan" dan "Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro 1785-1855", yang menjelaskan lebih dalam perjalanan hidup Pangeran Diponegoro.
Dengan memiliki istri lebih dari satu orang, masih kata Peter, Bendara Raden Mas Antawirya-nama kecil Pangeran Diponegoro-mempunyai anak yang berjumlah belasan.
"Dia memiliki tujuh belas anak yang tercatat dalam sejarah. Tujuh anaknya (6 lelaki dan 1 perempuan) lahir dari pengasingan beliau di Manado (1830-1833), Makassar (1833-1855). Dan semuanya, kecuali satu (Raden Mas Sarkumo) dikuburkan di pemakaman keluarga di Kampung Melayu, Makassar," kata dia.
Dari belasan anaknya tersebut, Peter juga mengatakan bahwa kini, ribuan keturunan Diponegoro tersebar di beberapa wilayah Indonesia, di antaranya di Ambon, Makassar, Banyumas, Kulon Progo, Yogyakarta, Bogor, dan Jakarta.
Ihwal demikian, tentunya juga yang dilakukan beberapa raja Jawa dulu, demi menjaga trah, para pemangku kekuasaan memiliki banyak istri dan juga selir sehingga melahirkan generasi penerusnya. (ard)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali

Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya

Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diklaim Sudah Disetujui, Bakal Habiskan Anggaran Rp 9 Miliar

Tulis Sejarah Ulang Indonesia, Menbud Fadli Zon Libatkan 113 Penulis

AKSI Kritik Proyek Penulisan Ulang 'Sejarah Resmi', Disebut sebagai 'Kebijakan Otoriter untuk Legitimasi Kekuasaan'

Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui

Sultanah Nahrasiyah, Jejak Perempuan Pemimpin dari Samudra Pasai

Petualangan Waktu ke Samudra Pasai, Melihat Kehidupan Masyarakat Pesisir di Kerajaan Besar Bercorak Islam di Sumatera

Sejarah Libur Panjang Ramadan Anak Sekolah Masa Kolonial, Kisah-Kisah Seru Mengisi Waktu Libur

Menelusuri Perbedaan Penentuan Awal Puasa di Indonesia: Sejarah, Tradisi, dan Keberagaman
