Pentingnya HAKI agar Komoditas tak Diakui Negara Lain

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Rabu, 17 Desember 2014
 Pentingnya HAKI agar Komoditas tak Diakui Negara Lain

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Bisnis- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan betapa pentingnya mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atas komoditas asal Indonesia. Perlindungan terhadap seluruh komoditas, utamanya yang dihasilkan petani, harus mendapatkan perhatian serius. Jangan sampai ada komoditas dalam negeri malah diakui negara lain sehingga merugikan kaum petani lokal.

"Kita harus melindungi komoditas yang kita miliki. Tadi sesuai cerita Dirjen HAKI yang menyampaikan bahwa kopi kita, di kota Brussel-Belgia sudah didaftarkan oleh pengusaha asing. Namun beruntung bisa dicegah dan akhirnya tidak diloloskan," ujar Ganjar Pranowo saat acara Rapat Evaluasi Kegiatan Pembangunan Perkebunan Jawa Tengah tahun 2014 dan Persiapan tahun 2015, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (16/12).

Seperti yang dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Ganjar tidak ingin kejadian serupa terulang. Karena itu, setiap komoditi harus didaftarkan ke HAKI untuk mendapatkan hak paten. Apalagi, imbuhnya, pengakuan dari HAKI akan berpengaruh pada peningkatan produktivitas karena petani merasa dilindungi.

Di Jawa Tengah sendiri, beberapa komoditas, khususnya perkebunan sudah dipatenkan. Salah satunya komoditas kopi arabica Java Sindoro Sumbing. Komoditas tersebut memperoleh sertifikat Indikasi Geografis (IG). Dengan memiliki sertifikat itu, maka siapapun yang akan menggunakan merk tersebut harus membeli di daerah asal. Ini menjadi cara memproteksi komoditas di Jawa Tengah. Selain kopi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga akan mematenkan mete dan kelapa kopyor.

Dirjen HAKI Kemenkum HAM RI Prof Dr Ahmad Ramli SH MM mendukung upaya Jawa Tengah untuk mematenkan komoditas para petani. Salah satunya adalah sertifikasi terhadap kopi arabika Java Sindoro-Sumbing yang didaftarkan atas letak geografis, pH tanah dan indikasi lingkungan.

Sebagai informasi, kinerja pembangunan perkebunan pada tataran mikro menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal itu ditandai dengan kenaikan produksi sembilan komoditas utama rata-rata sebesar 2,71%. Antara lain karet, kopi, teh, lada, nilam dan jambu mete. Khusus tebu, pada tahun 2014 produksi tebu dan gula telah melebihi target yaitu mencapai 373. 679,15 ton, atau sekitar 100,47% dari target 371.938 ton gula tebu. Gubernur berharap prestasi ini bisa dipertahankan atau ditingkatkan sampai tahun 2017 untuk mendukung Swasembada Gula Nasional tahun 2017.

#Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Berita Terkait

Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Indonesia
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Komisi XI Muhamad Misbakhun mengunjungi BEI untuk menunjukkan dukungan terhadap pasar modal Indonesia di tengah penurunan IHSG.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Bagikan