Pengamat Usulkan Program DP 0 Persen Diarahkan ke Rusun

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 30 Maret 2017
Pengamat Usulkan Program DP 0 Persen Diarahkan ke Rusun
Pekerja membangun perumahan di Boja, Kendal, Jateng, Selasa (7/4). (Foto: Antara)

Program uang muka atau down payment (DP) 0 persen dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno dinilai tidak mungkin diwujudkan di Jakarta. Penyebabnya, banyak pihak meragukan ada harga rumah dijual Rp350 juta sekarang karena mahalnya harga tanah di Jakarta.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan tidak ada rumah tapak (landed house) baru di Jakarta seharga Rp350 juta.

"Pada dasarnya program ini dapat dilakukan, namun dalam kondisi saat ini sangat sulit karena semua kembali terkendala masalah ketersediaan lahan khususnya di DKI Jakarta," kata Ali saat dihubungi merahputih.com pada Rabu (29/3).

Menurut Ali, program Anies-Sandi sebaiknya diarahkan ke rumah susun (Rusun). Namun, dengan harga rusun sekitar Rp350 juta pun, masih sangat sulit di DKI Jakarta untuk memeroleh tanah yang sesuai untuk dibangun dengan harga tersebut.

Program tersebut, kata Ali, sebaiknya dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak ketiga dengan skema build operate transfer (BOT) atau pemanfaatan tanah negara oleh swasta dengan mendirikan bangunan, kemudian bangunannya digunakan swasta dengan jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan, lalu dikembalikan ke negara.

"Maka statusnya sewa jangka panjang dan bukan milik," tuturnya.

Ali menambahkan, DP nol persen juga berisiko bagi perbankan dan pengembang.

"Karena dalam jumlah yang besar akan membuat risiko pembiayaan menjadi tinggi bagi perbankan dan pengembang, apalagi bila rusun masih inden," kata Ali lagi.

Sebelum menutup perbincangan, Ali berpendapat program DP 0 persen Anies-Sandi bisa dilakukan tetapi bakal terkendala ketersediaan lahan di Jakarta.

"Perlu dibuat ada aturan yang jelas agar program tidak salah sasaran. Sebenarnya sah-sah saja bila konsep ini kembali digulirkan. Pada dasarnya program ini dapat dilakukan, namun dalam kondisi saat ini sangat sulit karena semua kembali terkendala masalah ketersediaan lahan khususnya di DKI Jakarta," ucapnya.

Sementara itu calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menyatakan harga tanah maupun Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di Jakarta, telah melebihi harga Rp350 juta. Djarot menyebut, tidak ada lagi lahan maupun perumahan di Jakarta, yang tersedia dengan harga tersebut.

"Kalau memang ada, saya bertanya di mana lahannya? Di mana di Jakarta ini, yang harganya segitu? Kalau di Bogor, mungkin ada," katanya saat menemui warga di Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Tapi, Djarot menambahkan, untuk harga Rp350 juta lebih memungkinkan untuk apartemen, atau hunian dengan konsep horizontal. Sementara itu, untuk rumah tapak, Djarot menilai tidak tersedia lagi di Jakarta.

"Saya rasa, tidak ada (harga rumah Rp350 juta) di Jakarta," ujarnya.

Terpisah, calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 3 Sandiaga Uno bersikukuh di Jakarta masih ada rumah dijual seharga Rp350 juta. Akan tetapi, Sandi merahasiakannya.

"Tidak bisa kami rilis, Pak Djarot. Mohon maaf, karena banyak sekali spekulan yang akan bermain tanah,” kata Sandi.

Sandi membeberkan, program DP 0 persen sudah melalui riset dan tim panel juga sudah dikerahkan untuk mewujudkan program ini. (Abi)

Berita terkait calon Anies Baswedan baca juga: Difitnah Melalui Berita Hoax, Anies: Kami Biasa Aja!

#DP 0% #DP Rumah #Anies Baswedan-Sandiaga Uno #Pilgub DKI 2017
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan